Jalur Kereta Rancaekek-Tanjungsari Mulai Digarap 2016
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 16 November 2015 21:26 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, rencana pengerjaan pengaktifan kembali atau reaktivasi jalur kereta lama jalur Rancaekek-Tanjungsari akan dimulai tahun depan. “Fisiknya harus mulai 2016,” kata dia pada Tempo, Senin, 16 November 2015.
Dedi mengatakan, pemeirntah pusat sudah menyiapkan angggaran untuk pengerjaan fisik reaktivasi kereta itu tahun depan. “Reaktivasi jalur kereta api itu pemeritah pusat akan memulai pengerjaan fisiknya, sehingga penertiban lahan harus segera,” kata dia.
Menurut Dedi, pengerjaan itu masih menunggu rampungnya DED (Detail Engineering Design) untuk memastikan rute kereta. Salah satunya pembuatan fly-over untuk menghindari lintasan sebidang antara rel kereta dan jalan raya yang direncanakan di Rancaekek dan Jatinangor. “Fly-over untuk jalan nasional itu di koordinasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum,” kata dia.
Dedi mengatakan, DED itu juga memastikan rute rel kereta antara Rancaekek-Tanjungsari. “Kita akan lihat hasil DED, kalau memang harus berubah trase, berarti ada pembebasan lahan. Kita yang akan melakukan pembebasan lahannya,”kata dia.
Menurut Dedi, rel kereta rute Tanjungsari-Rancaekek mayoritas menggunakan tanah milik PT Kereta Api yang saat ini mayoritas sudah dihuni warga. Pendataan pengguna lahan tersebut sudah diserahkan oleh PT Kereta Api. Nantinya, pengerjaan penertiban lahan akan dikerjakan PT Kereta Api.
Dedi mengatakan, jalur kereta Rancaekek-Tanjungsari ditargetkan bisa beroperasi paling cepat tahun 2017. Pemeritah Jawa Barat menginginkan rute kereta itu diteruskan hingga bandara di Kertajati. “Kita ingin teruskan, sejajar jalan tol Cisumdawu menuju Kertajati. Itu yang akan ktia buat perjanjian kerjasamanya antara pemerintah pusat, provinsi, dan PT Kereta Api,” kata dia.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi II Bandung Zunerfin membenarkan, perusahaanya yang akan melakukan penertiban lahan yang akan dibangun lagi jalur kereta antara Rancaekek-Tanjungsari. “Dalam penertiban itu kita tetap di dukung oleh pihak-pihak yang memiliki pekerjaan,apakah itu Pemda atau pun Kementerian,” kata dia saat dihubungi Tempo, Senin, 16 November 2015.
Zunerfin mengatakan, PT Kereta Api sudah menyerahkan data lahan yang dikelola sepanjang rute Rancaekek-Tanjungsari itu pada Pemda dan Kementerian Perhubungan. Dia membenarkan, lahan itu mayoritas sudah dihuni warga. “Sekarang sedang ditelusuri oleh Tim Pengembangnya,” kata dia.
Menurut Zunerfin, PT Kereta Api masih menunggu kepastian rute reaktivasi jalur kereta tersebut. “Perlu ditelusuri dan di cek ke lapangan, apakah memanfaatkan atau menggunakan lahan yang ada sudah ideal atau lebih baik menggesernya. Tergantung DED,” kata dia.
AHMAD FIKRI