Ekonomi Melambat, Bisnis Startup Terus Menggeliat

Reporter

Sabtu, 14 November 2015 07:30 WIB

Startupbisnis.com

TEMPO.CO, Jakarta - Secara harfiah, terjemahan startup adalah usaha rintisan. Belakangan, pengertiannya menyempit menjadi usaha rintisan di bidang teknologi informasi. Mereka berkembang di jagat maya. Bentuknya bisa macam-macam, dari kegiatan jual beli, penawar transportasi, permainan hingga pengembang sistem pembayaran. "Indonesia merupakan pasar yang sangat menarik," kata Andrew Wang, Chief Operating Officer Tech in Asia, Rabu 11 November 2015 lalu.


Sebagai gambaran, Kementerian Komunikasi dan Informatika memperkirakan transaksi e-commerce Indonesia, tahun lalu sekitar US$ 12 miliar atau setara dengan Rp 150 triliun, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 40 persen per tahun. Bandingkan, rata-rata pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya 4,71 persen.


BACA: Ekonomi Indonesia Turun Sejak 2012


Itu baru e-commerce. Yang lain masih banyak. Coba bayangkan, berapa banyak traksaksi yang dilakukan ribuan pengemudi Go-Jek dan GrabTaxi? Berapa banyak jumlah Bitcoin yang beredar meski tak diakui? Semua terus bersemi meski belum ada hitungan resmi.


Startup juga punya komunitasnya sendiri. Rabu-Kamis 11-12 November 2015 lalu, setelah sukses di Singapura dan Tokyo, Jepang, Tech in Asia akhirnya menggelar acara serupa di Indonesia. Acara bertajuk "Tech in Asia Jakarta 2015" itu digelar di Balai Kartini, Jakarta.


Advertising
Advertising

BACA: Seru, Ratusan Startup Kumpul di Jakarta


Tech in Asia yang merupakan wadah bagi komunitas pecinta teknologi se-Asia ini menargetkan 3.885 pengunjung, naik dari 2.202 pengunjung tahun lalu. Dari jumlah itu, 240 di antaranya merupakan pelaku usaha startup. "Meski telah banyak perkembangan teknologi di Indonesia, kami melihat 150-200 juta orang di sini belum menyadari banyaknya kesempatan yang bisa dioptimalkan," kata Wang.


Bukan berarti startup tak punya masalah sendiri. Startup memang kaya ide kreatif, tapi mereka yang muda itu juga identik dengan kurangnya dana. Dulu, beberapa startup yang beruntung bisa mendapat pendanaan dari perusahaan venture capital atau korporasi lain. Tapi belakangan jumlahnya makin banyak.

Di Tech in Asia saja kemarin ada 60-an investor yang telah menyatakan diri tertarik berinvestasi di sektor teknologi online. Wang menyatakan, "Dari para investor yang hadir kami memperhitugkan ada dana sekitar US$ 1 miliar yang siap dikucurkan."


BACA: Terima Kucuran Rp 300 Miliar, Bhinneka Siap IPO


Putaran uang yang makin besar itu pun makin menarik, tak hanya bagi pemodal tapi juga pencari kerja. Annisa Ratih yang baru lulus dari Fakultas Komunikasi Universitas Trisakti misalnya, mengaku tertarik untuk bekerja di startup. “Ada beberapa teman yang bekerja di startup juga, kelihatannya lebih dinamis ketimbang di korporat,” ujarnya.


PINGIT ARIA

Berita terkait

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

6 Juni 2022

Lagi-lagi Startup PHK Karyawan, Ini Penjelasan Bos Pahamify

Pahamify, startup edutech, mengkonfirmasi kabar terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya.

Baca Selengkapnya

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

10 September 2021

Mengenal 5 Pemuda Indonesia Pendiri Startup Ternama

Meski bukan pekerjaan mudah, beberapa anak muda Indonesia sukses mendirikan perushaan startup mereka dan mengembangkannya hingga menjadi besar.

Baca Selengkapnya

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

3 Februari 2021

Google Bikin Program Startup School Gratis untuk Founder Startup Asia Pasifik

Sesi interaktif Google Startup School akan mencakup berbagai topik, dari pemasaran digital, pengetahuan produk, hingga strategi bisnis.

Baca Selengkapnya

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

27 Januari 2021

Cerita Wishnutama Selepas Jadi Menteri, Jajaki Startup Media Digital

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, menceritakan kesibukannya setelah dicopot sebagai pembantu presiden.

Baca Selengkapnya

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

15 Desember 2020

Meghan Markle Investasi ke Startup yang Menjual Susu Oat

Mantan Duchess of Sussex, Meghan Markle berinvestasi di startup Clevr Brands. Perusahaan tersebut menjual latte susu oat instan empat rasa.

Baca Selengkapnya

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

3 Desember 2020

Trending Bisnis: Jam Tangan Rolex Edhy Prabowo Hingga Haus! Dapat Pendanaan 30 M

Berita terpopuler bisnis sepanjang 2 Desember 2020, dimulai dari cerita soal Edhy Prabowo dan istrinya dua kali mendatangi toko jam Rolex di Hawaii.

Baca Selengkapnya

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

26 November 2020

2 Perempuan Indonesia Ikut Program Immersion: Women Founders Google

Immersion: Women Founders merupakan program pelatihan untuk membekali para perempuan dengan alat dan keterampilan untuk mengembangkan startup mereka.

Baca Selengkapnya

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

16 November 2020

Inilah Pemenang Hyundai Startup Challenge 2020

Hyundai Startup Challenge 2020 di Indonesia telah dimulai sejak awal tahun ini dan berhasil mengumpulkan ratusan pendaftar.

Baca Selengkapnya

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

8 November 2020

Ratusan Startup Lokal di Yogyakarta Jadi Perhatian InnoXJogja 2020

Festival teknologi dan inovasi bertajuk InnoXJogja 2020 segera digelar di Yogyakarta pada 17-20 November 2020 ini.

Baca Selengkapnya

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

8 Oktober 2020

Omnibus Law, Karpet Merah Tenaga Kerja Asing dari Pasal-pasal yang Rontok

Semangat mereka tetap berapi-api, menuntut pembatalan Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.

Baca Selengkapnya