SKANDAL PETRAL: Begini Cara Mafia Akal-akali Tender Minyak

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Jumat, 13 November 2015 05:24 WIB

Ilustrasi Petral. Dok/TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan anggota Komite Reformasi Tata Kelola Migas Fahmi Radhy mengatakan, mafia minyak mempunyai peran penting dalam proses tender pengadaan bahan bakar minyak. Fahmi menyebut pihak ketiga itu bisa sebagai badan usaha atau perorangan. "Mereka trader (penjual) yang ikut membantu dalam proses tender," kata Fahmi saat dihubungi, Kamis, 12 November 2015.

Ia menjelaskan, begitu Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) menerima pesanan dari Pertamina mengenai volume Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mesti diimpor, proses tender langsung digelar. Menurut Fahmi, sebenarnya prosedur tender sudah dilakukan dengan benar, yaitu dengan mekanisme terbuka dan online. Peserta yang boleh mengikuti tender hanyalah perusahaan minyak milik negara atau National Oil Company (NOC).

BACA: SKANDAL PETRAL: Inilah MR, Mister Untouchable di Era SBY




Namun, dalam praktiknya masih saja kebobolan. "Kenyataannya, justru ada negara yang bukan penghasil minyak bisa ikut serta," kata Fahmi. Selama proses tender, dia melanjutkan, orang dalam Petral memberikan informasi kepada mafia minyak ihwal syarat-syarat yang mesti dipenuhi jika ingin menang. Mafia minyak itu kemudian meneruskan infomasi itu kepada peserta tender.

Berbekal informasi itulah tak aneh bila ada peserta atau NOC yang bukan penghasil minyak tapi bisa memenangkan tender. "Masak perusahaan sekelas BP (British Petroleum) bisa tidak lolos," kata Fahmi. Salah satu negara bukan penghasil minyak yang ikut serta dalam tender adalah Vietnam dan Thailand. Menurut Fahmi, pihak ketiga juga terkadang berperan sebagai pemasok minyak dengan memakai bendera negara lain.

BACA: SKANDAL PETRAL: Tuan MR Sering Disebut di Era Presiden SBY

Begitu pemenang tender sudah ditentukan, pihak ketiga inilah yang kemudian memasok kebutuhan minyak. Jadi, tak aneh jika harga minyak yang dijual dan diterima oleh Pertamina jauh lebih mahal. "Sistem tendernya tidak ada masalah, tapi yang merusak adalah informasi dari internal Petral," ucap Fahmi. Mafia itu, menurut dia, merupakan perusahaan yang berkedudukan di Singapura.

Sebab itu, Komite Reformasi Tata Kelola Migas merekomendasi agar seluruh jajaran direksi Petral diganti. Indikasi atau dugaan keterlibatan dari internal Pertamina pun jadi salah satu rekomendasi tim untuk ditindaklanjuti. Pasalnya, Pertamina selaku perusahaan induk punya peran penting dalam menentukan posisi direksi di Petral. "Tim kami dulu tidak mempunyai wewenang melakukan penyelidikan," kata Fahmi.

BACA: SKANDAL PETRAL: Lika-liku Faisal Basri Basmi Sarang Penyamun




Namun, yang lebih penting lagi, Fahmi meminta kepada Presiden Joko Widodo agar serius mengusut kejanggalan-kejanggalan dalam pengadaan minyak Petral. Sebabnya, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membongkar mafia migas seiring munculnya hasil audit dari lembaga independen itu. "Akan susah kalau RI 1 tidak ikutan," ucapnya.

Sebelumnya, hasil audit Petral menemukan adanya pihak ketiga yang ikut campur baik dalam proses pengadaan dan jual-beli minyak mentah maupun produksi BBM di Pertamina Energy Services (PES). Pihak ketiga itu, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, adalah badan usaha bisnis. Akibatnya, negara berpotensi merugi hingga Rp 250 triliun hanya dalam periode 2012-2014.

ADITYA BUDIMAN




BERITA MENARIK
REKAMAN KPK:Terkuak OC Kaligis Panik,Minta Kuitansi Disimpan
Rekaman OC Kaligis Dibuka, Terungkap Permainan Uang Itu!

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

1 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

1 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

2 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

2 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

15 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

17 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

18 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya