JIIPE Jadi Model Integrasi Pelabuhan dan Kawasan Industri
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Kamis, 12 November 2015 23:01 WIB
TEMPO.CO, Gresik - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya integrasi antara pelabuhan dengan kawasan industri agar biaya logistik dapat ditekan. Kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur menjadi model integrasi tersebut.
"Kita akan buat model di Jawa Timur. Begitu modelnya benar, daerah lain tinggal copy," ujar presiden di sela acara peluncuran program sinergi investasi pondok pesantren Qomarudin dengan kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu kemarin, 11 November 2015.
Menurut Jokowi butuh minimal 2 ribu hektare untuk membuat industri terintegrasi dengan pelabuhan. "Itu kalau kita mau bicara jangka waktu 10-20 tahun mendatang, di semua titik Sumatera, Sulawesi, Kalimantan akan semua seperti ini. Bisa dikerjakan oleh BUMN menggandeng swasta, BUMN sendiri, atau swasta sendiri."
Dengan strategi itu, kata Jokowi, produk-produk dalam negeri akan mempunyai daya saing yang tinggi. Sebab, jarak antara pabrik dan pelabuhan dekat sehingga tidak ada biaya distribusi tambahan dalam satu kawasan. "Kalau jaraknya jauh akan terbebani dengan ongkos angkut, jawabannya ini (JIIPE)," katanya.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyatakan keseriusan pemerintah untuk terus mendukung pengembangan kawasan industri, termasuk JIIPE, sebagai solusi logistik. “Dengan pengembangan kawasan industri menjadi pusat logistik berikat sebagai solusi logistik, maka hal positif tersebut akan meningkatkan daya saing Indonesia sebagai tempat berinvestasi,” ujar dia.
Franky menyadari betapa mendesaknya pengembangan kawasan industri di tengah ketatnya persaingan global untuk menarik investasi. “Beberapa investor yang datang ke BKPM sudah mulai membandingkan antara kawasan industri di Indonesia dengan kawasan industri di negara-negara tetangga."
Solusinya ialah menyiapkan infrastruktur pendukung di dalam kawasan pusat logistik berikat tersebut. Di antaranya adalah pembangunan pelabuhan laut dalam, power plant, dan jalur kereta api.
JIIPE memiliki fitur utama sebagai kawasan industri yang terkoneksi langsung dengan pelabuhan dalam (deep sea port). "Juga fasilitas sumber energi berupa listrik dan gas yang ramah lingkungan, fasilitas pengolahan limbah, serta pasokan air dari penampungan air hujan, pengolahan (recycle), dan sumber alam," kata Direktur Utama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera selaku pengelola JIIPE, Bambang Soetiono.
JIIPE merupakan kawasan industri hasil kerja sama antara PT Pelabuhan Indonesia 3 dengan PT AKR Corporindo yang kemudian membentuk joint venture PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera. Komitmen investasi yang sudah dikeluarkan Pelindo 3 sudah mencapai Rp 5,5 triliun.
“Berdasarkan perhitungan pada tahun 2014, investasi infrastruktur total akan menghabiskan dana sebesar Rp 35 triliun yang akan dilakukan bertahap sesuai dengan pertumbuhan penggunaan kawasan industri di sana," kata Direktur Utama Pelindo 3 Djarwo Surjanto.
ARTIKA RACHMI FARMITA