4 Juta Ton Beras Ilegal Vietnam Banjiri Indonesia, Kok Bisa?  

Reporter

Editor

Sugiharto

Senin, 9 November 2015 11:05 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Setidaknya 4 juta ton beras asal Vietnam secara ilegal menggerojok ke pasar lokal Indonesia per tahun.

Menurut seorang importir beras, pintu masuknya menyebar di pesisir timur Sumatera dan daerah perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong, Kalimantan Barat. Jumlahnya mencapai sekitar 1 juta ton per tahun. Impor ilegal ini diketahui para pedagang beras, termasuk Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik.

Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jambi Laode Amijaya Kamaluddin membenarkan terjadinya penyelundupan beras di Jambi. Jumlahnya malah bisa lebih dari 1 juta ton beras. “Kalau dibuat transparan, bisa sampai 3-4 juta ton beras,” katanya, seperti dimuat majalah Tempo edisi terbaru yang terbit hari ini, Senin, 9 November 2015.

Beras Vietnam itu disebut ilegal karena impor beras jenis medium (patahan maksimal 25 persen) itu tidak dilakukan Perum Bulog dan tak tercatat di Badan Pusat Statistik. Impor beras medium di Indonesia secara resmi hanya dilakukan Perum Bulog. Sedangkan pihak swasta hanya melakukan impor beras menir khusus bahan baku industri (patahan 100 persen).

Yang mencengangkan, data di Vietnam menunjukkan jumlah beras yang masuk ke Indonesia bisa empat kali lipatnya. Beras Vietnam masuk Indonesia karena di negara itu surplus beras terjadi sepanjang tahun.

Vu Anh Phaj, peneliti beras dari Universitas Cantho, Vietnam, menuturkan produksi beras Vietnam mengalami surplus 6-7 juta ton per tahun. Kelebihan beras ini diekspor antara lain ke Cina sebanyak 2 juta ton, Indonesia 1-15 juta ton, dan Filipina 0,5-1 juta ton.

Di gudang beras Cai Be, Vietnam, beras kualitas medium dengan patahan 5 persen dibanderol 8.000-13.000 dong atau Rp 4.800-7.800 per kilogram. Bandingkan dengan harga beras lokal di Indonesia yang menyentuh angka di atas Rp 10 ribu per kilogram. Murahnya beras Vietnam membuat daerah nonsentra produksi padi di Sumatera dan Kalimantan menjadi pasar empuk bagi beras asing ini.

Selengkapnya baca "Terjepit Serbuan Beras Tetangga" di majalah Tempo edisi pekan ini, 9-15 November 2015.

TIM TEMPO




Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

4 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

6 jam lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

7 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

11 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

14 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

15 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya