Jadi Nomor Satu Produksi Kopi dan Kakao Dunia, Ini Komitmen Kementan  

Reporter

Minggu, 8 November 2015 04:49 WIB

Foto yang diambil pada 8 Mei 2015 memperlihatkan petani sedang memanen kakao atau cokelat di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan. Sulawesi adalah penghasil kakao terbesar di Asia. REUTERS/Yusuf Ahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian Muhammad Syakir mengatakan pemerintah akan berusaha meningkatkan produksi kopi dan kakao secara nasional. "Indonesia masih berada di peringkat ketiga penghasil kopi dan kakao di dunia. Kami ingin mengubahnya menjadi nomor satu terbesar di dunia," ucapnya saat ditemui seusai Festival Kampung Kopi dan Kakao 2015 di Plaza Selatan Senayan, Jakarta, Sabtu, 7 November 2015.

Syakir berujar, untuk menjadi penghasil kopi dan kakao nomor satu di dunia, perlu ada hal besar yang dilakukan pemerintah dan petani. Sejauh ini, pemerintah sudah memiliki skenario besar untuk memajukan produksi dua komoditas ini. "Yaitu dengan program intensifikasi dan ekstensifikasi," tuturnya.

Syakir mengatakan intensifikasi merupakan program yang saat ini tengah gencar dilanjutkan. Seperti gerakan nasional kopi untuk memperbaiki produktivitas secara nasional melalui perbaikan bahan tanaman, pemeliharaan saat masa menanam, dan pemeliharaan pascapanen. "Pohon yang sudah tua perlu peremajaan, perlu diganti dengan varietas yang unggul."

Sedangkan untuk ekstensifikasi, menurut Syakir, perlu ada perluasan lahan guna menanam kopi dan kakao dengan varietas unggul menggunakan teknologi dinamik sistem. Nantinya, pemerintah akan mencoba mengembangkan penanaman di bawah pohon kelapa, mengingat perkebunan kelapa di Indonesia begitu besar.

"Cara ini digunakan agar cahaya matahari mudah masuk ke akar pohon serta akan membuat kopi dan kakao semakin subur," ujarnya.

Selain itu, Kementan mengaku sudah melakukan koordinasi dan pembinaan ke daerah-daerah penghasil kopi dan kakao yang tersebar di Indonesia sebagai upaya mencapai peningkatan produksi. Pada tahun-tahun sebelumnya, pemerintah hanya memprioritaskan Sulawesi dalam peningkatan produksi.

Kini, ucap Syakir, daerah prioritas penghasil kopi dan kakao diperbanyak lagi, seperti Sumatera, Nusa Tenggara Timur, dan Pulau Jawa. "Semuanya akan kami benahi," tuturnya.

ABDUL AZIS




Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

1 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

3 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

5 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

11 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

12 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

13 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

13 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

13 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya