TEMPO.CO, Jakarta - Hingga September 2015, PT Mandiri Sekuritas mencatat transaksi sahamnya menurun dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 101 triliun menjadi Rp 84 triliun atau turun Rp 17 triliun.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto mengatakan penurunan ini seiring dengan terus turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG). "Turun karena tahun sulit, indeks sampai Agustus turun terus," ujarnya di Jakarta, Jumat, 6 November 2015.
Perusahaan mencatat transaksi harian rata-rata sembilan bulan pertama 2015 sebesar Rp 460 miliar per hari dengan komposisi transaksi 65 persen berasal dari institusi dan 35 persen retail. "Tahun lalu komposisinya 55 institusi, 45 ritel," ujarnya.
Saat ini Mandiri Sekuritas memiliki 47 ribu nasabah ratail atau meningkat 42 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 33 ribu nasabah. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, perusahaan mencetak 6.675 nasabah baru.
Abiprayadi mengatakan, hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan meraih 50 ribu nasabah dengan transaksi harian rata-rata sekitar Rp 550 miliar.
Direktur Strategy, Treasury, dan Proprietary Mandiri Sekuritas C. Paul Tehusijarana mengatakan perusahaan telah membuka 38 kantor cabang di sejumlah sentra ekonomi Indonesia serta satu kantor cabang di Singapura. "Perusahaan memiliki jalur distribusi terluas dengan aliansi RRB (Referral Retail Brokerage) di 250 kantor cabang Bank Mandiri," tuturnya.
Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
13 hari lalu
Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)
Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).