Bank Sentral Berpeluang Turunkan Bunga Acuan  

Reporter

Jumat, 6 November 2015 05:04 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Membaiknya sejumlah indikator perekonomian belakangan ini diperkirakan makin membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk menurunkan bunga acuan (BI Rate) yang saat ini berada di level 7,5 persen. Selain neraca pembayaran, transaksi berjalan, serta defisit neraca berjalan membaik, kemungkinan suku bunga diturunkan kian terbuka karena deflasi dan kurs rupiah yang menguat.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah berpendapat, penurunan suku bunga Bank Indonesia terbuka cukup lebar. “Kita memiliki penurunan suku bunga karena inflasi yang turun terus,” ujarnya di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis, 5 November 2015. Sebab, selama dua bulan terakhir inflasi berada di rentang angka -0,05 dan -0,08 persen.

Selain itu, meskipun pertumbuhan kredit masih belum pasti, bekas Deputi Gubernur BI tersebut yakin peluang penurunan suku bunga akan semakin besar jika merujuk pada situasi ekonomi global teranyar. Layaknya situasi di Indonesia, Halim yakin situasi ekonomi global juga berbenah.

Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Gerindra Wilgo Zainar sepakat. Tren inflasi yang rendah dan kurs rupiah yang menguat di kisaran 13 ribuan per dolar AS belakangan ini telah menunjukkan kondisi moneter relatif stabil. “Jika bunga turun, sektor riil akan semakin bergairah dan minat investor melonjak,” katanya ketika dihubungi.

Namun, Halim dan Wilgo setuju bank sentral memiliki penilaian sendiri sebagai otoritas negara, terutama menyikapi faktor eksternal, seperti dari kondisi perekonomian Cina dan Amerika Serikat.

ADITYA BUDIMAN | FAIZ NASHRILLAH | ANDI IBNU


Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

6 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya