EKSKLUSIF, Ketika Go-Jek Perang Bubat Lawan Kompetitor (3)  

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 4 November 2015 20:13 WIB

Project Manager Go-Mart Nadia Tenggara dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim di Jakarta, Kamis (22/10/2015) (ANTARA News/Nanien Yuniar)

TEMPO.CO, Jakarta - Go-Jek lagi naik daun. Pengelola bisnis transportasi berbasis aplikasi ini sedang menjadi buah bibir, bahkan fenomena baru di Kota Jakarta dan beberapa kota besar lainnya. Beroperasi sejak 2011, kini Go-Jek paling moncer dibandingkan para kompetitor.

Namun persoalan selalu muncul dalam bisnis. Selasa, 3 November 2015, sejumlah pengendara Go-Jek meluapkan protes gara-gara aplikasi yang sering ngadat sehingga mengurangi pendapatan mereka. Rencana penurunan tarif dari Rp 4.000 per kilometer menjadi Rp 3.000 semakin meletupkan keresahan para driver.

CEO Go-Jek Nadiem Makarim menjelaskan banyak hal kepada Tempo tentang pandangan serta strategi bisnisnya. Laporan disajikan dalam tiga bagian.


Bos Go-Jek Buka Strategi Melawan Kompetitor Asal Malaysia

Go-Jek bersumpah tak akan menyerah dalam persaingan melawan kompetitor dari negeri jiran. Segala upaya dan strategi bisnis akan digeber untuk meraup pasar Indonesia.

“Saya juga tentu enggak akan terima kalau perusahaan Malaysia yang akan mengambil alih pasar ojek di Indonesia,” kata CEO Go-Jek Nadiem Makarim kepada Tempo pada pertengahan Oktober lalu di bilangan Gandaria, Jakarta Selatan. “Saya, sih, mending berdarah-darah lebih lama, tapi kami maintain.”

Nadiem Makarim mengelak ketika disebut memanfaatkan isu nasionalisme untuk memenangi persaingan melawan GrabBike. Menurut dia, berdasarkan masukan yang diterima Go-Jek, mayoritas pelanggan memang memilih Go-Jek karena alasan nasionalisme tadi.

SIMAK:
EKSKLUSIF, Bos Go-Jek Nadiem Makarim Bicara Soal Keamanan (2)
EKSKLUSIF, Bos Go-Jek: Tarif Murah Sampai... (Bagian 1)

Dia mengakui aplikasi Go-Jek memang tak sebagus milik kompetitor itu. Namun, “Aplikasi kami disukai karena lebih gampang. Lagi pula pada aplikasi kami semuanya ada. Enggak cuma transaksi transportasi.”

Namun, Nadiem Makarim menjelaskan, sebenarnya kepemilikan Go-Jek di tangan orang Indonesia atau asing bukan isu utama. Yang paling penting adalah berapa banyak orang yang terbantu dengan teknologi itu. “Peduli apa soal siapa yang dikayakan? Asalkan rakyat Indonesia makmur, why not?” ucap Nadiem Makarim, sang CEO Go-Jek.

TIM TEMPO






Advertising
Advertising

Berita terkait

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

1 jam lalu

Hardiknas 2024, Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Munculkan Wajah Baru Pendidikan Indonesia

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyebut kini wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sudah mulai terlihat berkat gerakan Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

13 hari lalu

4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.

Baca Selengkapnya

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

15 hari lalu

Viral Soal Pakaian Adat Seragam Sekolah, Kota di Sumbar Telah Menerapkannya

Salah satu daerah yang menerapkan kebijakan Permendikbud Ristek soal pakaian adat sebagai seragam sekolah pada waktu tertentu adalah Bukittinggi.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

16 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

16 hari lalu

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

Seragam sekolah sempat diisukan alami perubahan, begini respons Kemendikbudristek. Begini bunyi Permendikbudristek soal Seragam Sekolah.

Baca Selengkapnya

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

20 hari lalu

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

Kwarnas masih enggan membahas pengembangan pendidikan Pramuka sebelum permendikbudristek direvisi

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

27 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Soal Polemik Pramuka, JPPI: Bungkusnya Bisa Berbeda, yang Penting Muatannya Masuk

27 hari lalu

Soal Polemik Pramuka, JPPI: Bungkusnya Bisa Berbeda, yang Penting Muatannya Masuk

Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) setuju dengan kebijakan terbaru Nadiem soal ekskul Pramuka yang tak wajib.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Pramuka Jadi Ekstrakurikuler Tak Wajib bagi Siswa di Sekolah

27 hari lalu

Pro-Kontra Pramuka Jadi Ekstrakurikuler Tak Wajib bagi Siswa di Sekolah

Mahfud Md mengaku, saat menjabat Menkopolhukam, dia mengusulkan agar posisi Pramuka di sekolah dikuatkan dan dinaikkan anggarannya.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim Cabut Pramuka sebagai Ekskul Wajib di Sekolah, Ingatkah Tingkatan dalam Pramuka?

28 hari lalu

Nadiem Makarim Cabut Pramuka sebagai Ekskul Wajib di Sekolah, Ingatkah Tingkatan dalam Pramuka?

Mendikbudristek Nadiem Makarim putuskan Pramuka tidak lagi sebagai ekskul wajib di sekolah. Berikut jenjang atau tingkatan dalam Pramuka, masih ingat?

Baca Selengkapnya