Danareksa Ubah Strategi, Fokus Saham BUMN  

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 4 November 2015 14:38 WIB

(dari kiri) Direktur utama Danareksa Investment Management (DIM), Zulfa Hendri, Komisaris DIM, Purbaya Yudi Sedawa, dan Direktur DIM, Prihatmo Hari Mulyanto berbincang dalam acara peluncuran 2 Reksa dana unggulan di Hardrock Cafe, Jakarta, Kamis (11/10). TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Danareksa Investment Management (IDM) meluncurkan ulang produk Reksa Dana Danareksa Anggrek Fleksibel. Perubahan yang dilakukan adalah strategi pemilihan efek dalam portofolio. "Kinerja historis saham dan obligasi BUMN telah terbukti lebih kompetitif dibanding kinerja pasar," kata Direktur Utama DIM Prihatmo Hari Mulyanto, Rabu, 4 November 2015.

Menurut Prihatmo, Anggrek Fleksibel akan fokus berinvestasi pada efek yang diterbitkan oleh Badan Usaha Milik Negara dan anak perusahaannya. Berdasarkan perhitungan yang dibuat Danareksa, 20 saham BUMN dan anak perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia menghasilkan kinerja historis untuk 1, 3, dan 5 tahun terakhir, masing-masing sebesar -10,7 persen, 22,5 persen, dan 46,4 persen.

Pada periode yang sama, kinerja JCI mencapai -12,8 persen, 2,1 persen, dan 22,6 persen berdasarkan data 30 Oktober 2015. Sedangkan surat utang BUMN menghasilkan 7,37 persen, 20,13 persen, dan 55,23 persen. Angka ini melampaui indeks obligasi Infovesta pada periode yang sama, yaitu 7,35 persen, 20,11 persen, dan 46,14 persen.

Prihatmo mengatakan, yang melatarbelakangi perubahan strategi ini adalah ekspektasi atas kinerja emiten BUMN semakin membaik. Hal ini, kata dia, tidak lepas dari perhatian Presiden Jokowi kepada BUMN melalui pemberian penyertaan modal negara.

Pertimbangan lain adalah fokus pemerintahan terhadap proyek infrastruktur. Sebagai perusahaan negara, BUMN diperintahkan untuk mengerjakan proyek-proyek tersebut. "Besarnya proyek infrastruktur ini diharapkan mampu mendongkrak kinerja keuangan BUMN," ujar Prihatmo.

Selanjutnya, kata Prihatmo, adanya kebijakan tentang revaluasi aset diharapkan mampu membuat keuangan emiten BUMN semakin solid. "Kalau ada revaluasi aset, artinya aset-aset mereka akan semakin baik," ujarnya.

Melalui perubahan strategi pengelolaan portofolio ini, perseroan menargetkan pertumbuhan dana kelolaan Anggrek Fleksibel mencapai Rp 500 miliar hingga akhir 2016.



MAYA AYU PUSPITASARI


Advertising
Advertising

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Eks Dirut PT Danareksa Sekuritas Diperiksa Jadi Saksi di Kasus Korupsi Asabri

13 April 2022

Eks Dirut PT Danareksa Sekuritas Diperiksa Jadi Saksi di Kasus Korupsi Asabri

Kejaksaan Agung memeriksa satu orang saksi dalam perkara dugaan korupsi Pengelolaan Keuangan dan Dana Investasi oleh PT Asabri (Persero).

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya