Terima Presiden Finlandia, Gubernur BI Pamer Kekuatan Bank

Reporter

Rabu, 4 November 2015 13:52 WIB

Gubernur BI Agus DW Martowardojo, resmikan penerbitan uang NKRI pecahan seratus ribu rupiah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, 18 Agustus 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan Indonesia saat ini memiliki sektor keuangan dan perbankan yang cukup kuat. Penjelasan tersebut ia sampaikan kepada Presiden Finlandia Sauli Niinistö dalam pertemuan di Otoritas Jasa Keuangan, Rabu, 4 November 2015.

Menurut Agus, kondisi sektor keuangan dan perbankan Indonesia yang kuat tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross yang berada pada posisi 2,66 persen per Agustus 2015. Hal ini jauh berbeda dengan tahun 1998-1999, saat krisis turut melanda Indonesia, yang menunjukkan NPL perbankan nasional di atas 48 persen.

Kuatnya sektor keuangan dan perbankan Indonesia saat ini juga terlihat dari rasio kecukupan modal industri (CAR) perbankan nasional yang per Agustus 2015 rata-rata di atas 20 persen. "Angka ini jauh lebih sehat ketimbang posisi CAR perbankan nasional saat krisis 1998-1999 yang berada di level -17 persen," ucap Agus.

Selain itu, tingkat suku bunga acuan atau BI Rate saat ini berada pada level 7,5 persen, jauh lebih baik dibanding tahun 1998-1999. "Ini adalah salah satu kelengkapan bagaimana Indonesia bisa melewati krisis 2008 karena banyak belajar dari krisis yang terjadi pada 1998-1999," ujar Agus.

Presiden Finlandia melakukan lawatan perdananya ke bank sentral Indonesia dalam rangka kunjungannya ke Indonesia. Dalam pertemuannya tersebut, kedua pihak membicarakan kondisi terkini ekonomi masing-masing. Selain itu, keduanya membahas kemungkinan peningkatan kerja sama di bidang ekspor dan sektor lain.

INGE KLARA SAFITRI





Advertising
Advertising

Berita terkait

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

18 menit lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

13 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya