Jutaan Akasia Terbakar, Pasokan ke Pabrik Kertas Terancam

Reporter

Editor

Sugiharto

Kamis, 29 Oktober 2015 08:41 WIB

Ratusan mahasiswa Universitas Riau berunjuk rasa sebagai bentuk keprihatinan terhadap bencana kabut asap kebakaran lahan dan hutan, di Kota Pekanbaru, Riau, 23 Oktober 2015. Mahasiswa menuntut Presiden Jokowi bersikap tegas dalam penegakan hukum pembakaran hutan. ANTARA/FB Anggoro

TEMPO.CO, Palembang - Kebakaran lahan dan hutan yang menghasilkan kabut asap menembus hingga ribuan hektare tanaman akasia di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Padahal, pada awal tahun depan mereka diharuskan memasok kayu untuk dijadikan bubur kertas ke PT OKI Pulp and Paper hingga ribuan ton.

Menurut Dedi Lubis, Manajer Distrik Sungai Jelutung PT Bumi Andalas Permai, sebagian besar lahan terbakar merupakan kawasan siap panen. "Januari nanti seharusnya kami sudah memasok untuk pabrik," kata Dedi Lubis, Kamis, 29 Oktober 2015.

Akibat kebakaran hebat melanda lahan milik perusahaan, Dedi memastikan pihaknya belum dapat memenuhi seluruh permintaan bahan baku bubur kertas untuk pabrik OKI Pulp and Paper. Dia berharap, pihak pabrik dapat memahami kondisi tersebut dan melakukan kesepahaman ulang. Andai lahannya tidak terbakar, Dedi menjamin pihaknya dapat menjadi salah satu pemasok terbesar bagi pabrik yang berdiri persis di pinggir aliran Sungai Baung, Ogan Komering Ilir, itu.

Iwan Setiawan, Humas PT Bumi Andalas Permai, menerangkan perseroan telah memulai aktivitas perkebunan di daerah itu semenjak belasan tahun silam. Selama ini produksi dari PT BAP dikirim ke sejumlah pabrik di Riau dan Jambi. Dengan adanya pabrik baru di sekitar area kebun, dia optimistis kinerja perusahaan semakin baik karena dapat memangkas biaya transportasi ke luar daerah. BAP diyakini mampu memasok hingga jutaan batang Akasia.

Namun, kebakaran melanda ribuan hektare kebun, membuat manajemen berhitung ulang. "Sebenarnya kami memasang target menjadi pemasok terbesar untuk pabrik," kata Iwan Setiawan.

Pabrik PT OKI Pulp and Paper ditargetkan 'startup' pada Januari 2016. Selanjutnya pertengahan tahun depan perseroan ini diproyeksi sudah melakukan produksi secara maksimal hingga 2 juta ton pulp setahun dan 500 ribu ton tisu setiap tahunnya. Sumber Tempo menyebutkan PT BAP merupakan salah satu penyuplai kayu akasia sebagai bahan baku pabrik bubur kertas dan kertas. "Sebenarnya pasokan bahan baku bisa kami dapat dari mitra kami di Musi Banyuasin, dan tempat lainnya," kata Sumber tersebut.

Dari pantauan di lapangan, api besar menghanguskan hingga ribuan batang pohon akasia di Distrik Sungai Jelutung. Untuk memutus sebaran api, sekitar 1.000 lebih personel pemadam dari perusahaan dan satuan tugas dari Kostrad diturunkan untuk memadamkan api dan membuat sekat bakar. Ribuan batang pohon juga dirobohkan sebagai langkah pencegahan dini dari loncatan api ke areal di seberangnya. "Hari ini kami tidak dulu bicara kerugian, tugas kami memadamkan api,” kata Iwan Setiawan.

PARLIZA HENDRAWAN

Berita terkait

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

36 hari lalu

Triwulan Pertama 2024, Penumpang LRT Palembang Tembus 740 Ribu

Hingga 10 Maret, LRT Palembang telah mengangkut 740.041 penumpang.

Baca Selengkapnya

Australia Cabut Bea Masuk Kertas A4 Indonesia, Momentum Tingkatkan Ekspor

54 hari lalu

Australia Cabut Bea Masuk Kertas A4 Indonesia, Momentum Tingkatkan Ekspor

Ekspor kertas A4 Indonesia ke Australia turun sejak pengenaan bea masuk anti dumping tersebut berlaku.

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

29 Desember 2023

Libur Sekolah, Tiga Tempat Wisata di Palembang Ini Jadi Pilihan Anak-anak

Libur sekolah kali ini, anak-anak di Palembang meramaikan wahana permainan di OPI Mall hingga kawasan Sungai Musi.

Baca Selengkapnya

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

16 Desember 2023

Liburan di Boekit Gandus Palembang, Kemping Dahulu sebelum Trekking dan Hiking

Boekit Gandus menjadi tujuan para pehobi kemping, trekking-hiking, hingga mancing di Kota Palembang.

Baca Selengkapnya

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

18 November 2023

Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.

Baca Selengkapnya

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

30 Oktober 2023

Indeks Pencemaran Udara Berbahaya, Kota Palembang Disemprot Ekoenzim

Penyemprotan sebagai respons terhadap tingginya tingkat pencemaran udara di Kota Palembang, yang mencapai angka 310 pada ISPU.

Baca Selengkapnya

Polisi Tahan Anggota DPRD Palembang Tersangka Penganiayaan

25 Agustus 2022

Polisi Tahan Anggota DPRD Palembang Tersangka Penganiayaan

Syukri Zen dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Baca Selengkapnya

Jadi Tersangka Penganiayaan, Anggota DPRD Palembang Diancam 5 Tahun Penjara

25 Agustus 2022

Jadi Tersangka Penganiayaan, Anggota DPRD Palembang Diancam 5 Tahun Penjara

Tindak penganiayaan yang dilakukan tersangka MZ terekam video amatir berdurasi 15 detik dari seorang warga yang juga sedang mengantre BBM.

Baca Selengkapnya

Sensasi Makan Pindang Terapung di Tepian Sungai Musi

25 Juli 2022

Sensasi Makan Pindang Terapung di Tepian Sungai Musi

Lokasinya di pinggiran Sungai Musi, Kota Palembang membuat sensasi makannya makin intim dan unik.

Baca Selengkapnya