Saingi Malaysia, Perbankan Syariah Indonesia Kian Berat

Reporter

Rabu, 28 Oktober 2015 13:24 WIB

TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta-Ambisi Indonesia untuk mengalahkan Malaysia sebagai pusat keuangan syariah di Asia makin berat. Selain karena industri perbankan syariah Indonesia sedang melemah, pemerintah Malaysia memberikan berbagai kemudahan dan insentif kepada pelaku keuangan syariah.

Jumat pekan lalu misalnya, pemerintah Malaysia mengumumkan keringanan pajak lebih lanjut untuk penerbitan obligasi syariah alias sukuk. The Straits Times yang mengutip Bloomberg, Rabu, 28 Oktober 2015, menyebut Indonesia kalah agresif dalam pengembangan industri keuangan syariah dibandingkan Malaysia.

Dengan jumlah penduduk muslim terbesar, seharusnya Indonesia bisa menjadi pusat industri keuangan terbesar di Asia. Tapi, kinerja perbankan syariah Indonesia tahun ini menurun. Sebaliknya, perbankan syariah di Malaysia menunjukkan peningkatan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan aset perbankan syariah hingga Agustus 2015 turun 27 persen menjadi Rp 200 triliun (US$ 20,5 miliar). Sementara itu, perbankan syariah Malaysia untuk periode yang sama naik 13,7 persen menjadi RM 672,6 miliar (S$ 219,8 miliar atau sekitar Rp 2.143 triliun).

Abas A. Jalil, CEO Amanah Capital Group mengatakan pemerintah Malaysia, yang secara kontinyu memberikan insentif, menjadi kunci keberhasilan pertumbuhan industri keuangan syariah. "Kami belum melihat keseriusan pemerintah Indonesia dalam memberikan insentif kepada pelaku keuangan syariah," katanya.

Bloomberg melaporkan, Indonesia dan Malaysia tengah menggenjot investasi dari penjualan sukuk untuk sektor infrastruktur. Namun Malaysia dinilai selangkah lebih maju dalam mendorong penjualan sukuk untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur. Dalam anggaran 2016, pemerintah Malaysia akan memberikan pembebasan pajak untuk penerbitan obligasi syariah.

Kepala Perencanaan Strategis OCBC Al-Amin Bank Alhami Abdan mengatakan perbankan syariah di Malaysia juga menghadapi tantangan berat. Namun, perbankan syariah mampu bertumbuh lebih baik dibandingkan dengan konvensional. Hal itu terlihat dari aset perbankan syariah yang naik 8 persen di semester pertama 2015 dibandingkan bank konvensional yang naik 4 persen.

Alhami mengungkapkan Indonesia dan Malaysia sama-sama kesulitan untuk mewujudkan mega bank syariah. "Tahun depan merupakan periode yang penuh tantangan bagi industri keuangan syariah global. Khusus untuk Indonesia, potensi pertumbuhan keuangan perbankan syariah cukup besar," ucapnya.



SETIAWAN ADIWIJAYA


Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

17 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya