Chevron dan General Electric Komitmen Lanjutkan Investasi

Reporter

Selasa, 27 Oktober 2015 13:46 WIB

Warga Indonesia di AS berebut selfie dengan Presiden Jokowi di Wisma Tilden, Washington DC Amerika Serikat, 25 Oktober 2015. Presiden Jokowi dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden AS Barack Obama. Setkab.go.id

TEMPO.CO, Jakarta - Pada hari kedua kunjungan di Amerika Serikat, Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan (one to one meeting) dengan sejumlah pengusaha negara tersebut.

Bertempat di Lee Drawing Room, Blair House, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan Executive VP Chevron James Johnson. Pertemuan berlangsung kurang lebih selama 20 menit. Selanjutnya Jokowi menerima Vice Chairman General Electric (GE) John Rice.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said yang mendampingi Presiden Jokowi dalam keterangan persnya mengatakan, Chevron memberi penekanan beberapa hal. Pertama, Chevron 90 tahun ada di Indonesia ingin terus melanjutkan komitmen di Indonesia.

“Mereka punya 40.000 karyawan, 97 persen putra-putri Indonesia. Mereka komit untuk terus membangun kemampuan SDM di Indonesia,” kata Sudirman kepada wartawan di Blair House, Washington DC, AS, seperti dikutip di laman setkab, Selasa, 27 Oktober 2015.

Menurut Sudirman, beberapa proyek yang disiapkan termasuk yang besar IDD (Indonesia Deep Water Development), merupakan proyek terpenting. Dia beralasan dengan harga minyak kurang baik, Chevron harus meng-adjust perhitungan. “Begitu mereka mengajukan revisi POD (plan of development) pemerintah akan merespon. SKK Migas punya mekanisme yang lebih cepat untuk memberikan kepastian,” kata Sudirman.

Presiden Jokowi, kata dia, menekankan perlunya berpikir jangka panjang karena minyak membutuhkan investasi jangka panjang. “Kita appreciate pada kehadiran Chevron yang cukup lama di Indonesia,” kata Sudirman.

Dalam kesempatan itu, lanjut Sudirman, Jokowi juga menjelaskan agresifnya debirokratisasi, mengingat 60 persen urusan perizinan di Kementerian ESDM sudah dipangkas, cara mengurus juga.

Terkait pertemuan dengan pimpinan GE, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, bahwa GE sudah lama berada di Indonesia bahkan joint venture dengan PLN. "Penekanannya dua, pertama akan terus menginvestasi resources di Indonesia terutama listrik 35 ribu MW. Proyek konkret yang paling cepat, membangun mobile generator, pembangkit ukuran 25 MW. Bisa ditaruh di daerah remote, dipindahkan kalau sudah koneksi jaringan nasional,” kata Sudirman.

Selain itu, dalam waktu 9 bulan sudah bisa terpasang 500 MW karena punya ready stock.” Sudah disepakati dengan PLN untuk melakukan itu,” kata Sudirman seraya menyebutkan, bahwa GE juga mendukung health care technology.

Saat menerima pimpinan Chevron dan GE itu, Presiden Jokowi didampingi Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Pembangunan Manusia dan Kebuayaan Indonesia Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri ESDM Sudirman Said, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, dan Dubes RI di AS Budi Bowoleksono.


ALI HIDAYAT

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

10 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

11 jam lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

11 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

23 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya