Freeport Lepas Saham, Analis: IPO-nya Bisa Abal-abal!  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 26 Oktober 2015 04:14 WIB

Area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, 19 September 2015. Pengurangan bea keluar tersebut lantaran kemajuan pembangunan fasilitas smelter Gresik yang sudah mencapai 11 persen. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Analis pertambangan Al Hilal Hamdi mengatakan skema divestasi PT Freeport Indonesia perlu diawasi. Sebabnya, jika saham Freeport melantai di bursa lewat penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), perusahaan Amerika Serikat itu bisa kembali menguasai Freeport karena duitnya.

"Kesannya seperti IPO abal-abal," kata Al Hilal saat diskusi Rakyat Menuntut Hak kepada Freeport di Cikini, Ahad, 25 Oktober 2015. Al Hilal berpendapat pemerintah harus mengutamakan badan usaha milik negara dan daerah untuk memegang saham perusahaan tambang asal Negeri Abang Sam.

Al Hilal meminta pemerintah memberi kesempatan kepada masyarakat Papua sebagai pemegang saham. "Agar semua masyarakat merasa memiliki dan menjadi bagian dari Freeport," ujarnya. Jika pemerintah ingin memperpanjang kontrak Freeport, seharusnya dilakukan secepat mungkin dengan poin yang jelas.

Ia memisalkan, jika hari ini pemerintah mengeksekusi divestasi 20 persen saham Freeport kepada sebagian BUMN dan sebagian BUMD, mestinya pemerintah bisa menentukan harga sahamnya dan Freeport harus menjamin kalau harga sahamnya tidak akan jatuh. "Kalau jatuh, Freeport harus top-up."

Jika Freeport ingin memperpanjang kontrak lagi, menurut Al Hilal, Freeport harus kembali menjual sahamnya kepada pemerintah sehingga sampai akhir, sebagian besar saham Freeport jatuh ke tangan Pemerintah Indonesia.

Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini mengatakan pemerintah harus memberi kesempatan kepada BUMN dan BUMD untuk menjadi perusahaan pengelola tambang kelas dunia. "Freeport sudah menikmati pendapatan tambang itu selama 40 tahun, jadi dia harus mau (diakuisisi)," ujar Al Hilal.

Sebelumnya, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan PT Freeport berencana melepas sebagian sahamnya. Pertama, Freeport akan menawarkan saham tersebut kepada pemerintah pusat dan badan usaha milik negara. Dalam tahap ini, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan terlibat.

Jika pemerintah tidak berminat, pada tahap kedua, Freeport menawarkan saham kepada pemerintah daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Jika tidak berminat juga, saham diberikan kepada pihak swasta melalui penjualan saham di Bursa Efek Indonesia atau IPO.



MAYA AYU PUSPITASARI


Berita terkait

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

1 hari lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

2 hari lalu

Freeport: dari Kasus Papa Minta Saham sampai Pujian Bahlil pada Jokowi

Saham Freeport akhirnya 61 persen dikuasai Indonesia, berikut kronologi dari jatuh ke Bakrie sampai skandal Papa Minta Saham Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

2 hari lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

2 hari lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

5 hari lalu

Bahlil Sebut Izin Freeport Diperpanjang sampai 2061, Tunggu Revisi PP Minerba

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan proses perpanjangan izin Freeport, yang habis pada 2041, hampir selesai.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

14 hari lalu

Sudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024

Setelah semua proses pilpres 2024 dan sidang sengketa di MK berakhir, kata dia, penting bagi para tokoh bangsa untuk berkumpul guna merumuskan solusi.

Baca Selengkapnya

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

21 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

37 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

56 hari lalu

Sudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi

TImnas Amin menyinggung masalah-masalah yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

56 hari lalu

Sudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Cara konvensional maupun cara baru bisa dilakukan untuk mengungkap dugaan kecurangan pemilu 2024 menurut Sudirman Said.

Baca Selengkapnya