Harga Beras Tinggi, Waspadai Inflasi Makanan!

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 23 Oktober 2015 05:14 WIB

Suasana Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (27/1). Meski lonjakan harga beras mulai mereda, pemerintah tetap melakukan pengawasan distribusi karena kerap terjadi aksi borong oleh pedagang dari luar Jawa. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III akan sedikit membaik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Ekonom Bank Dunia, Ndiame Diop, memprediksi pertumbuhan bisa naik 10 basis poin. "Harapannya bisa lebih baik, tapi kita tunggu saja dari Badan Pusat Statistik," kata Diop di Energy Building, Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015.

Bank Dunia cukup optimistis melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Alasannya, sepanjang kuartal tiga belanja modal pemerintah diperkirakan meningkat sebesar 21,4 persen. Ditambah dengan peluncuran sejumlah paket kebijakan ekonomi, pertumbuhan ekonomi di kuartal III ini bisa menjadi momentum menuju pertumbuhan ekonomi ke level 5,3 persen di 2016, sesuai dengan prediksi Bank Dunia.

Pada kuartal I 2015, BPS melansir pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7 persen. Sedangkan, memasuki kuartal II turun menjadi 4,67 persen. Jika prediksi Bank Dunia tidak meleset, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tidak akan jauh dari 4,7 hingga 4,8 persen. Sedangkan, Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan di 4,9 persen.

Kendati demikian, pemerintah tidak bisa mengandalkan paket kebijakan semata untuk mendongkrak pertumbuhan. Menurut Diop, belanja infrastruktur harus digenjot lebih dalam lagi. Ia berharap reformasi anggaran di bidang subsidi energi yang dialihkan untuk mendanai proyek infrstruktur bisa konsisten dilakukan. "Upaya reformasi di dunia usaha dapat memperkuat iklim investasi dan ikut mendorong pertumbuhan juga," katanya.

Bank Dunia juga menekankan harga beras bisa naik sebesar 10 persen akibat dampak El Nino. Walhasil, inflasi atau indeks harga konsumen berpotensi melebar di angka 0,3 hingga 0,6 persen. Bank Dunia mencatat harga beras produsen dalam negeri naik rata-rata 16,6 persen secara year on year dari Juni-September. Padahal, pada periode tersebut, harga beras internasional mengalami penurunan.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, juga mengatakan selama ini banyak pihak lebih fokus melihat sentimen global. Padahal persoalan inflasi bahan pokok merupakan masalah yang berada di depan mata. "Beras kan tidak tergantung ekonomi global," kata Enny.

Menurut Enny, sejumlah paket kebijakan ekonomi baru akan terasa dalam jangka menengah. Masyarakat kelas bawah tidak bisa berharap terlalu lama dari paket kebijakan. Enny menilai persoalan inflasi beras terjadi lantaran data di antara pemangku kepentingan tidak akurat.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara membenarkan jika ada data beras yang tidak akurat. Ia menyebut inflasi yang diakibatkan oleh makanan masih tinggi. Hal ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah. "Ini karena kebijakan yang belum pas, karena datanya belum pas juga," ucap dia.

ADITYA BUDIMAN


Berita terkait

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

4 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

11 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

29 hari lalu

PBB-Bank Dunia: Kerusakan Infrastruktur Gaza Diperkirakan Mencapai Rp 294 T

Penilaian awal ini kemungkinan besar merupakan perkiraan yang terlalu rendah terhadap kerusakan, kerugian, dan kebutuhan nyata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

31 hari lalu

Ukraina Bakal Bangkrut Jika Negara-negara Barat Tak Hapus Utang

Sumber di Bank Dunia memperingatkan Ukraina bisa terperosok dalam utang jika negara-negara Barat tak hapus atau restrukturisasi utang

Baca Selengkapnya

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

31 hari lalu

1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

38 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Prabowo Dibahas oleh Pemerintah Jokowi, TPN Ganjar-Mahfud: Anomali

Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud mengkritik program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran yang dibahas pemerintah Jokowi saat ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

3 Maret 2024

Terpopuler Bisnis: Komentar Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis, BRI Bagi Dividen Rp 48 T

Bank Dunia mengomentari program usungan Prabowo Subianto, yaitu makan siang gratis. Bank BRI akan membagikan dividen Rp 48 T.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

2 Maret 2024

Apa Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran?

Bank Dunia menilai program andalan pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran tersebut bisa memberikan dampak pada ekonomi.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Timnas AMIN Ingatkan Potensi Defisit

2 Maret 2024

Makan Siang Gratis Dibahas Pemerintah, Timnas AMIN Ingatkan Potensi Defisit

Tanggapan Timnas AMIN terhadap program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya