TEMPO.CO, Jakarta - Laba bersih PT Pertamina (Persero) turun sebesar 47 persen pada kuartal III 2015 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
"Permasalahan yang menjadi kendala adalah kompleksitas dari kilang yang masih rendah dan kurangnya kapasitas demand, sehingga kami banyak impor. Karena itu, belum bisa lepas dari kurs mata uang serta dari pengaruh harga minyak dunia," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Jakarta, Kamis, 22 Oktober 2015.
Dwi melanjutkan, harga minyak dunia yang masih berada di angka US$ 50 per barel tentu saja membuat kondisi kerja akan berbeda. “Posisi harga minyak dunia ini juga akan memukul banyak perusahaan minyak dunia," ujarnya.
Dwi juga menjelaskan strategi pokok dan kondisi internasional serta domestik yang Pertamina lakukan pada 2015 dalam peran membangun kedaulatan energi. Beberapa di antaranya spesialisasi pada upstream, efisiensi di semua lini, serta peningkatan kapasitas kilang dan petrochemical. Selain itu, pengembangan infrastruktur dan marketing serta perbaikan struktur keuangan.
Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman menjelaskan, laba bersih pada kuartal III 2015 Pertamina mencapai US$ 914 juta atau turun 47 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,73 miliar.
Sedangkan realisasi investasi Pertamina pada kuartal III mencapai US$ 2,5 miliar, masing-masing pada sektor hulu US$ 2,0 miliar dan realisasi investasi non-hulu US$ 500 juta.
Sementara itu, pendapatan perseroan pada sembilan bulan terakhir 2015 mencapai US$ 31,99 miliar atau turun dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 55,17 miliar. Sedangkan EBITDA mencapai US$ 3,56 miliar.
"Kami harap beberapa langkah pembangunan kilang baru dan efisiensi lainnya dapat meningkatkan produktivitas PT Pertamina," ujarnya.
ANTARA | MAYA AYU PUSPITASARI
Berita terkait
Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda di Forum CERAWeek
40 hari lalu
PT Pertamina (Persero) melangkah maju dengan strategi pertumbuhan ganda untuk mempertahankan kebutuhan energi nasional.
Baca SelengkapnyaDeretan Timses atau Penyokong Prabowo-Gibran yang Jadi Komisaris Hingga Promosi
44 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno, menilai bagi-bagi jabatan komisaris BUMN ke para pendukung Prabowo-Gibran adalah balas budi politik dan alamiah.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.
Baca SelengkapnyaBRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024
5 Februari 2024
BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity
Baca SelengkapnyaPerdana di Kawasan Timur Indonesia, Operasi Tumor Otak Berbasis Pemindaian Tiga Dimensi
1 Februari 2024
Rumah Sakit Otak dan Jantung Pertamina di Makassar menjadi pionir operasi tumor otak berbasis pemindaian tiga dimensi di Indonesia Timur.
Baca Selengkapnya5 Lowongan Kerja BUMN Oktober 2023
7 Oktober 2023
5 lowongan kerja perusahaan BUMN ini dapat dikirim selama Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Dahlan Iskan Mengaku Tak Tahu Masalah Teknis Pengadaan LNG Pertamina
14 September 2023
Dahlan Iskan menerangkan pemeriksaan tersebut memakan waktu yang lama karena memeriksa dokumen lama.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Kenaikan BBM Nonsubsidi, Berapa Harga Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex Srekarang?
5 Juli 2023
PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga untuk bahan bakar minyak atau BBM nonsubsidi per 1 Juli 2023. Apa alasannya?
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Optimis Kinerja Positif
22 Mei 2023
Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik
Baca SelengkapnyaInovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023
16 Maret 2023
BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.
Baca Selengkapnya