6 Perjanjian Gas Diteken, Masih Harga Normal  

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 21 Oktober 2015 04:34 WIB

Ilustrasi Bright Gas 12 kg. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Bali - Hari ini, enam perjanjian jual beli gas bumi (PJBG) untuk kebutuhan domestik diteken. Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengemukakan dalam periode perjanjian ini, penambahan penerimaan negara mencapai Rp 7,86 triliun.

"Harga jualnya tidak terlalu tinggi. Masih normal," kata Amien pada saat membuka konferensi Migas Asia Pasifik di Nusa Dua, Bali, pada Selasa, 20 Oktober 2015.

Akad tersebut, antara lain, PetroChina International Jabung Ltd. dengan PT PLN (Persero) Batam berjangka waktu 87 bulan sebesar 10-17 BBTUD, Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd. dengan Perusahaan Daerah Sulawesi Selatan selama 4 tahun sebesar 40-68 BBTUD, dan amandemen PJBG PT Pertamina EP dengan PT Pura Daya Prima selama 4 tahun sebanyak 3,8 MMSCFD. Gas dalam perjanjian ini ditujukan untuk kebutuhan sektor kelistrikan.

Untuk sektor industri, perjanjian antara lain, JOB Pertamina-PetroChina East Java dengan PT Gresik Migas selama 4 tahun sebanyak 1,2-1,3 MMSCFD, Pertamina EP dengan PT Pertamina (Persero) untuk kesepakatan gas suar bakar (flare gas) sebanyak 3-8 MMSCFD selama 5 tahun, Conoco Phillips Indonesia dengan PT Pertamina selama setahun untuk pasokan elpiji sebanyak 230 ribu metrik ton.

Kebanyakan harga gas dijual di atas patokan harga hulu yang rencananya dipangkas oleh pemerintah. Misalnya PJBG JOB Pertamina-PetroChina East Java sepakat menjual gas ke PT Gresik Migas seharga US$ 6 per MMBTU. "Kami menyalurkan gas untuk energi sektor industri," ujar Business Support PT Gresik, Migas Firmansyah.

Amien mendukung PJBG untuk kebutuhan domestik. Tahun ini, komitmen pasokan gas untuk domestik ditargetkan mencapai 4.403 BBTUD atau 61 persen dari produksi nasional. Sebab, peruntukan gas ekspor hanya diberi jatah 2.836 BBTUD.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Migas IGN Wiratmadja menyatakan alokasi gas sebanyak 1.998,8 miliar British Thermal Unit per hari (BBTUD) untuk kebutuhan industri bakal didiskon. Gas dijual dengan potongan harga hingga US$ 2 per MMBTU.

Dengan alokasi ini, Wiratmadja percaya diri konsumsi gas di Tanah Air bakal meningkat. Bahkan, dia menyatakan, pada 2019, Indonesia bakal impor gas lantaran selisih produksi konsumsi bakal melebar.

Amien senada dengan Wiratmadja. Kata Amien, saat ini sudah ada perusahaan pupuk yang mengajukan amandemen PJBG untuk peningkatan volume pembelian lantaran rencana diskon. "Perusahaan lain yang mau negosiasi amandemen PJBG pasti akan bermunculan," kata dia.





ROBBY IRFANY


Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

20 Oktober 2022

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

20 Oktober 2022

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.

Baca Selengkapnya

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

12 Oktober 2022

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Selengkapnya

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

6 Agustus 2022

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

2 Agustus 2022

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.

Baca Selengkapnya