KSAD Jenderal Mulyono Akan Perangi Mafia Impor Beras

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 15:43 WIB

KSAD Jenderal TNI Mulyono (kiri) berjabat tangan dengan Danjen Kopassus Mayjen TNI Muhammad Herindra (kanan) seusai upacara penyematan brevet komando di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, 25 September 2015. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Subang - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono menyatakan tak ada tempat bagi para mafia yang menginginkan impor pangan, terutama beras, di Indonesia. "Kita perangi impor. Kita harus perang dengan mafia-mafia yang ingin impor itu," ucap Jenderal Mulyono dalam acara "Gelar Teknologi Pertanian Modern, Modernisasi Pertanian untuk Swasembada Pangan" di Desa Gardu Multi, Subang, Jawa Barat, Selasa, 20 Oktober 2015.

Ia mengungkapkan, meski Indonesia saat ini sedang dilanda El Nino, berdasarkan laporan para Pangdam di daerah sentra pangan di seluruh Indonesia, sampai pertengahan Desember 2015, masih tercatat 1,1 juta luas lahan padi yang belum dipanen. "Artinya, masih ada skitar 5,5 juta ton lagi gabah yang belum dipanen," ujarnya.

Dengan data itu, Mulyono mengaku optimistis keinginan mengimpor beras seperti banyak diinginkan para mafia bisa disetop. Nantinya, jenderal bintang empat ini bahkan optimistis swasembada pangan sebagai wujud dari cita-cita kedaulatan pangan nasional akan bisa diwujudkan.

Meski begitu, ia tetap mengingatkan agar semua pihak yang berkepentingan dengan swasembada pangan tersebut terus meningkatkan dan memperbaiki manajemen pertanian, varietas bibit unggul, dan, "Semangat!"

Agar stok beras nasional tetap terjaga, Mulyono meminta petani menjual produksi padinya kepada Perum Bulog. "Bulog siap menampung gabah dan beras petani, tentu dengan harga yang kompetitif," ujarnya.

Mulyono kembali menegaskan komitmennya untuk terus membantu petani dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional. "Kami meminta agar kehadiran TNI di bidang pertanian jangan dipertanyakan lagi," ucapnya.

Adapun Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim telah mampu meningkatkan terget produksi gabah kering giling secara signifikan dalam sepuluh tahun terakhir. "Produksi GKG tahun 2004 mencapai 54,1 juta ton dan meningkat menjadi 75,6 juta ton pada periode 2015," katanya.

Produksi GKG tersebut, Amran menyebutkan, berkat adanya peningkatan luas tanam yang pada 2014 hanya sekitar 11,9 juta hektare, kemudian meningkat menjadi 14,3 juta hektare pada periode 2015.

Amran menjelaskan, terus meluasnya lahan tanam juga dipicu oleh terus meningkatnya produksi gabah dalam setiap hektarenya. Pada 2004, produksi per hektare hanya 4,54 ton, sedangkan pada 2015 meningkat menjadi 5,28 ton.

Semua keberhasilan tersebut, Amran menyatakan, tak lepas dari peran serta jajaran TNI. "Berkat kerja keras para penyuluh dan Babinsa TNI. Luar biasa TNI membantu kami," katanya.

NANANG SUTISNA


Baca juga:
Ditemukan, Ini Kisah Safira, Mahasiswi UI Saat Diculik
MAHASISWI UI HILANG: Ini Ciri-ciri Safira Permatasari

Berita terkait

Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

46 hari lalu

Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

Target swasembada padi, jagung, kedelai melalui program UPSUS Pajale, swasembada gula, sebagai program pangan Jokowi. Guru besar IPB sebut gagal semua

Baca Selengkapnya

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

16 Januari 2024

Kapan Pendaftaran Akmil 2024 Dibuka? Ini Jadwal dan Persyaratannya

pendaftaran online Akademi Militer atau Akmil akan dibuka pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya

Targetkan Swasembada Beras pada 2025, Mentan Amran Buat Program Cetak Sawah Rawa

2 November 2023

Targetkan Swasembada Beras pada 2025, Mentan Amran Buat Program Cetak Sawah Rawa

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan Indonesia swasembada beras pada 2025 mendatang. Bagaimana cara mencapai target itu?

Baca Selengkapnya

Ingin Setop Impor, Mentan Amran Sulaiman: Swasembada Beras itu Semudah Membalikkan Telapak Tangan

25 Oktober 2023

Ingin Setop Impor, Mentan Amran Sulaiman: Swasembada Beras itu Semudah Membalikkan Telapak Tangan

Usai dilantik kembali menjadi Menteri Pertanian, Amran Sulaiman berencana menekan impor beras hingga 0 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Waswas Soal Ketahanan Pangan, Begini Cara Soeharto Wacanakan Swasembada Pangan Era Orde Baru

1 Oktober 2023

Jokowi Waswas Soal Ketahanan Pangan, Begini Cara Soeharto Wacanakan Swasembada Pangan Era Orde Baru

Kebijakan sejumlah negara mengerem ekspor bahan pangan membuat Presiden Jokowi waswas. Bagaimana masa Soeharto wacanakan swasembada pangan?

Baca Selengkapnya

Bupati Serang Diusulkan Raih Satyalancana

11 Mei 2023

Bupati Serang Diusulkan Raih Satyalancana

Kabupaten Serang dinilai sukses meningkatkan pendapatan petani dan swasembada pangan melalui KPPBM

Baca Selengkapnya

Jokowi Bangga Indonesia Capai Swasembada Beras

8 September 2022

Jokowi Bangga Indonesia Capai Swasembada Beras

Jokowi menyebut swasembada berkat masifnya pembangunan embung dan irigasi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan IRRI Soal Plakat Swasembada Beras untuk Jokowi

1 September 2022

Penjelasan IRRI Soal Plakat Swasembada Beras untuk Jokowi

International Rice Research Institute (IRRI) menyatakan keputusan pembuatan plakat di Tanah Air sudah melalui mekanisme panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bandingkan Harga Beras RI Rp 10 Ribuan dengan 4 Negara: Ini Harus Kita Pertahankan

18 Agustus 2022

Jokowi Bandingkan Harga Beras RI Rp 10 Ribuan dengan 4 Negara: Ini Harus Kita Pertahankan

Jokowi membandingkan rata-rata harga beras di Indonesia yang terkendali di Rp 10 ribuan per kilogram dengan harga komoditas itu di negara-negara lain.

Baca Selengkapnya

Ahok Ucapkan Selamat HUT RI ke-77: Semua Bergembira Kita Kembali Swasembada Beras

17 Agustus 2022

Ahok Ucapkan Selamat HUT RI ke-77: Semua Bergembira Kita Kembali Swasembada Beras

Ahok mengucapkan selamat hari ulang tahun RI ke-77 melalui akun Instagram @basukibtp. Ia juga mengapresiasi RI kembali bisa swasembada beras.

Baca Selengkapnya