TEMPO.CO, Jakarta - PT Freeport Indonesia akan melepas sebagian (divestasi) 10,64 persen sahamnya sesuai undang-undang. Sampai kini belum jelas bagaimana mekanisme divestasi itu akan dilakukan.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan Freeport pertama-tama akan menawarkan saham tersebut ke pemerintah pusat dan badan usaha milik negara (BUMN). Dalam tahapan ini, Menteri Keuangan dan Menteri BUMN akan terlibat. "Karena yang punya uang Menteri Keuangan, yang punya saham BUMN, jadi kita perlu komunikasikan," kata Sudirman di Gedung DPR, Senin, 19 Oktober 2015.
Jika pemerintah tidak berminat, maka sahamnya akan ditawarkan pemerintah daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Jika tidak berminat juga, maka diberikan ke pihak swasta melalui penjualan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau initial public offering (IPO).
Saat ini pemerintah pusat sudah mengakui tidak ada anggaran untuk membeli saham Freeport. Namun, ada BUMN yang siap membeli sahamnya yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Selain itu, pemerintah daerah juga ingin turut berpartisipasi.
Pilihannya, kata Sudirman, dapat melalui pasar saham atau kerjasama strategis. "Memang ada berbagai pandangan tapi saya cenderung orang yang ingin pasar modal kita ini berkembang," kata Sudirman.
Alasan Sudirman adalah jika ada perusahaan besar melantai di bursa Indonesia, maka pasar akan menyambut positif. Selain itu, "Bagaimana pun pasar modal itu jauh lebih transparan dan bisa dilihat masyarakat dan harga saham kita pun kemungkinan punya market," ujarnya.
PINGIT ARIA
Berita terkait
Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia
6 jam lalu
Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Ajak Para Tokoh Bersatu Selesaikan Tantangan Pasca Pilpres 2024
11 hari lalu
Setelah semua proses pilpres 2024 dan sidang sengketa di MK berakhir, kata dia, penting bagi para tokoh bangsa untuk berkumpul guna merumuskan solusi.
Baca SelengkapnyaLetusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?
14 hari lalu
Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.
Baca SelengkapnyaSudirman Said: Korupsi Merajalela dan KPK Dilumpuhkan di Era Jokowi
53 hari lalu
TImnas Amin menyinggung masalah-masalah yang terjadi selama pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Baca SelengkapnyaSudirman Said: Semua Cara Perlu Dilakukan untuk Buktikan Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
53 hari lalu
Cara konvensional maupun cara baru bisa dilakukan untuk mengungkap dugaan kecurangan pemilu 2024 menurut Sudirman Said.
Baca SelengkapnyaKata Politikus Golkar soal Isu Prabowo-Gibran Siapkan Skenario Rangkul Hampir Semua Partai
3 Maret 2024
Politikus Golkar Erwin Aksa mengomentari pernyataan Sudirman Said, soal ada skenario untuk menggabungkan banyak partai politik ke dalam pemerintahan
Baca SelengkapnyaPeringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III
2 Maret 2024
MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Kritik Jokowi, Sudirman Said: Suara Mereka Murni untuk Selamatkan Bangsa
7 Februari 2024
Sudirman Said merespons munculnya ancaman kepada sejumlah rektor dan guru besar setelah melayangkan petisi kepada Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaAlumni Unej Serukan Gerakan Pemurnian Nasional
5 Februari 2024
Forum Alumni Universitas Jember (Unej) untuk Perubahan mengkritik keberpihakan penyelenggara negara dalam pemilihan presiden.
Baca SelengkapnyaSudirman Said: Anies Baswedan Kuasai Semua Isu Debat Terakhir
4 Februari 2024
Executive Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said menyebut Anies Baswedan sudah sangat menguasai tema debat capes terakhir.
Baca Selengkapnya