Kenapa Nilai Ekspor pada September Turun?  

Reporter

Kamis, 15 Oktober 2015 15:23 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 12,53 miliar, turun dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan dibandingkan Agustus ini turun 1,55 persen.

Sedangkan nilai impor pada September mencapai US$ 11,51 miliar turun 25,95 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Dibandingkan Agustus ini nilai impor turun 7,16 persen.

Total ekspor Januari - September 2015 sebesar US$ 115,07 miliar, turun 13,29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Secara akumulatif, neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari - September mengalami surplus US$ 7,13 miliar.

Meskipun surplus, menurut Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin, volume ekspor neraca perdagangan turun sebesar 7,93 persen. “Penurunan volume ini lebih tinggi daripada penurunan value,” katanya di kantor BPS, Kamis, 15 Oktober 2015.

Suryamin menjelaskan, adanya penurunan volume perdagangan namun masih bisa menghasilkan neraca yang surplus menandakan adanya peningkatan harga-harga komoditi yang tinggi, khususnya ekspor non migas. “Untuk nonmigas turun 1,06 persen, volumenya turun 2,63 persen.”

Demikian pula pada ekspor migas yang mengalami penurunan sebesar 5,2 persen. Pada sektor ini juga terjadi penurunan volume. “Artinya masih ada penurunan harga migas yang cukup drastis, hampir 50 persen dari tahun lalu,” ujar Suryamin.

Ekspor minyak mentah nilainya turun 5,24 persen. Hasil minyak turun 24,05 persen, dan gas turun 1,69 persen. Secara volume, untuk minyak mentah naik sebanyak 3,06 persen, ekspor hasil minyak turun 14,91 persen, dan ekspor gas turun 0,8 persen.

Penurunan ekspor nonmigas dibanding bulan lalu terjadi pada mesin-mesin atau pesawat mekanik sebesar US$ 98 juta, turun 18,18 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan sebesar US$ 127,4 juta, naik 29,5 persen.

Negara tujuan ekspor bulan ini paling besar adalah Amerika Serikat, dengan share sebesar 11,54 persen atau sebanyak US$ 11,61 miliar. Selanjutnya adalah Cina dengan share sebanyak 9,85 persen, yaitu sebesar US$ 9,92 miliar. Kemudian Jepang dengan share 9,8 persen, yaitu sebanyak US$ 9,87 miliar.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

12 jam lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

2 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Ajek di Level Rp 1.319.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini sama dengan perdagangan hari kemarin, yakni Rp 1.319.000 per gram.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

5 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Merosot Rp 18 Ribu, Kini di Level Rp 1.325.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini, Selasa, 23 April 2024 merosot turun hingga Rp 18 ribu dari harga di perdagangan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya