Presiden Joko Widodo memeriksa peti kemas berisi rumput laut saat menghadiri pencanangan Gerakan Peningkatan Ekspor 3 Kali Lipat dan Sulawesi Berstandar SNI di Pelabuhan Indonesia 4, Makassar, Sulawesi Selatan, 3 Agustus 2015. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat, nilai ekspor Indonesia pada September 2015 mencapai US$ 12,5 miliar atau menurun 1,55 persen. Angka ini menurun bila dibanding nilai ekspor Agustus 2015.
Berdasarkan data BPS yang dirilis pada Kamis, 15 Oktober 2015, jika dibanding September tahun lalu, nilai ekspor Indonesia September 2015 mengalami penurunan sebesar 17,98 persen.
Ekspor nonmigas September 2015 mencapai US$ 11,1 miliar, turun 1,06 persen dibanding Agustus 2015 dan turun 12,45 persen dibanding September 2014.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-September 2015 mencapai US$ 115,1 miliar atau menurun 13,29 persen (y-t-d) dibanding periode yang sama tahun 2014.
Ekspor nonmigas pada Januari-September 2015 mencapai US$100,7 miliar atau menurun 7,87 persen (y-t-d).
Penurunan terbesar ekspor nonmigas September 2015 terhadap Agustus 2015 terjadi pada mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 98,0 juta atau 18,18 persen. Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada perhiasan/permata sebesar US$ 127,4 juta atau 29,49 persen.
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
11 Januari 2023
Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?
Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.