Ekonomi Melambat, Malaysia Ajak Indonesia Bekerjasama

Selasa, 13 Oktober 2015 23:20 WIB

Menteri Industri dan Perdagangan Internasional Malaysia Dato' Sri Mustapa Mohammed memberi keterangan pers usai pertemuan bilateral antara Indonesia dan Malaysia dalam forum Asean-Latin Business Forum 2012 di hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (10/7). ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi ekonomi yang kurang baik saat ini bukan cuma dihadapi Indonesia, tapi juga negeri jiran Malaysia. Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Dato Sri Mustapa Mohamed menawarkan kerjasama untuk bersama-sama keluar dari krisis ini.

"Satu strategi untuk menghadapi cobaan ini adalah dengan meningkatkan kerja sama serantau, yakni kerjasama ekonomi regional dalam konteks ASEAN," kata Mustapa, Selasa, 13 Oktober 2015, di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta. Dia mengatakan itu dalam wawancara khusus dengan beberapa media nasional terkait kunjungannya ke Jakarta.

Dalam kerja sama ekonomi Indonesia-Malaysia, Mustapa mengatakan banyak hal yang harus ditingkatkan lagi. Dia mencontohkan, saat ini nilai perdagangan antara Indonesia dan Malaysia sekitar US$ 19 miliar US$. Kedua negara, kata dia, sudah setuju untuk meningkatkan jumlah perdagangan menjadi US$ 30 miliar menjelang 2020. Target tersebut dinilainya suatu ambisi yang cukup tinggi, karena itu kedua negara harus mencari jalan agar target tersebut tercapai.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Perdagangan Indonesia, Thomas Lembong, Mustapa mengungkapkan evaluasi kerja sama kedua negara tersebut harus dilakukan dari waktu ke waktu, misalnya dua bulan sekali. Bukan cuma melalui pertemuan di pucuk pimpinan, dia juga berharap kerja sama bisa dilakukan di jajaran kementerian di tingkat pegawai. "Ini untuk memikirkan cara-cara meningkatkan perdagangan kedua negara, karena untuk melonjak dari nilai dagang US$ 19 miliar ke US$ 30 miliar itu suatu ambisi yang cukup tinggi," kata Mustapa.

Selain itu, peningkatan kerja sama juga harus dilakukan dalam bidang investasi. Saat ini Malaysia menduduki ranking pertama investor asing di Indonesia. Meskipun begitu, Mustapa merasa masih ada potensi besar untuk menambah investasi Malaysia di Indonesia. Sebaliknya, kata dia, ada peluang besar untuk investasi Indonesia di Malaysia, misalnya dalam bidang perhotelan.

Menurut Mustapa, peningkatan kerja sama ekonomi regional adalah strategi yang tepat menghadapi ekonomi yang saat ini tengah melambat. Ini juga sebagai suatu strategi untuk memastikan ekonomi ASEAN terus berkembang pesat. "Kita menghadapi keadaan ekonomi yang kurang baik, karena penurunan dalam kadar pertumbuhan ekonomi Cina. Maka strategi-strategi yang lebih mantap harus dipikirkan, misalnya bagaimana kerja sama ASEAN dalam konteks Masyarakat Ekonomi ASEAN lebih mantap lagi," kata dia.

AMIRULLAH

Berita terkait

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

2 jam lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

21 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

23 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

6 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

6 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

8 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

12 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya