Program Sejuta Rumah Ditargetkan Capai Zero Backlog

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 9 Oktober 2015 04:24 WIB

Pekerja menggali saluran air bersih di Rumah Susun Sederhana Sewa Kaligawe, Semarang, Senin (7/12). Rencana pemerintah mengoperasikan Rusunawa pada Januari 2010, terkendala akibat kerusakan fasilitas air dan listrik. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO , Jakarta: Program sejuta rumah yang diluncurkan pemerintah April 2015 lalu memiliki tujuan utama untuk menekan angka backlog atau kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat.

"Targetnya bisa capai zero backlog, karena angkanya cenderung meningkat, " ujar Direktur Pemasaran Perusahaan Umum Perumnas M. Nawir saat ditemui Rabu 7 Oktober 2015 di Jakarta.

Nawir menambahkan pemerintah saat ini memiliki perhatian yang intens terhadap pembangunan dan penyerapan biaya untuk pembangunan perumahan. Hal ini dibuktikan dengan target sejuta rumah dalam program pemerintah, yang meningkat sebesar tiga hingga empat kali lipat dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Namun, menurut dia, angka backlog menurutnya memang sulit ditekan untuk mencapai angka nol. "Karena pada dasarnya tidak semua orang butuh rumah, karena biasanya kan ada yang lebih pilih tinggal di rumah sewa atau tinggal sama orang tuanya, " kata Nawir.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik angka backlog masih tinggi, yaitu ada 13-15 juta rumah tangga.

Terkait pelemahan ekonomi yang terjadi, Nawir mengatakan segmen kelas menengah ke atas paling mengalami penurunan dibanding tahun lalu yaitu hingga 50 persen pada semester I tahun ini. Sementara itu kelas menengah ke bawah belum terkena dampak yang signifikan.

Sejauh ini, menurut Nawir, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat telah menyetujui penambahan modal untuk Perumnas mengembangkan pembangunan rumah masyarakat berpenghasilan rendah.

Saat ini pembangunan Perumnas sedang dilakukan di 10 kota besar di Indonesia dalam bentuk rumah vertikal atau rusunami. Ini dikarenakan harga tanah di kota beaar yang tergolong mahal. Nawir mengatakan ada sekitar17 ribu unit yang sedang dalam proses perizinan. "Kami harap proses perizinan ini cepat selesai agar bisa dimulai proses pembangunannya, " katanya.

Pembangunan rumah vertikal di kota besar ini juga merupakan regulasi dari pemerintah untuk kota dengan penduduk di atas 2 juta orang. "Rumah subsidi yang landed sudah tidak bisa diberlakukan lagi di kota besar, sehingga dialihkan ke rusunami, " ujar Nawir lagi.

GHOIDA RAHMAH



Berita terkait

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

18 jam lalu

Wamen BUMN Ungkap Kemungkinan Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo ungkap kemungkinan Prabowo bentuk Kementerian Perumahan dan Tata Kota.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

1 hari lalu

Wakil Menteri BUMN Sebut Pengadaan Perumahan Masih Kurang Dukungan Pemerintah

Wakil Menteri BUMN sebut pemerintah masih kurang memberikan pendanaan untuk developer, guna memberikan pengadaan hunianuntuk masyarakat

Baca Selengkapnya

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

3 hari lalu

Wacana Pembentukan Kementerian Baru Prabowo, Pengamat: Jika Kabinet Gemuk, Anggaran akan Gemoy

Wacana pembentukan kementerian baru di pemerintahan Prabowo-Gibran menuai kritik karena dianggap boros anggaran.

Baca Selengkapnya

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

3 hari lalu

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Respons Usulan Apindo soal Pembentukan Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Dradjad Wibowo, buka suara perihal usulan Apindo agar pemerintahan baru membentuk Kementerian Perumahan dan Perkotaan.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

13 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

18 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

39 hari lalu

Pria Bermobil Kepergok Curi Bra Wanita di Perumahan Discovery Bintaro Tangerang Selatan

Seorang pria pengendara minibus berwarna putih kepergok mencuri pakaian dalam atau bra milik warga. Aksi tersebut dilakukan di Perumahan Discovery Bintaro.

Baca Selengkapnya

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

47 hari lalu

Harga Rumah Naik Terus, Bagaimana Cara Belinya? Simak Tipsnya

Seperti yang diketahui, kini harga rumah naik terus. Lalu, bagaimana cara membelinya? Simak beberapa tipsnya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

55 hari lalu

Dirut BTN Targetkan Laba Bersih Rp 3,8 Triliun pada 2024

BTN mengklaim memperoleh laba pada 2023 sebesar Rp 3,5 triliun dari kehati-hatian penyaluran kredit cost of credit.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

13 Maret 2024

Basuki Hadimuljono Soal Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran: Bagus, tapi Belum Dibahas

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku belum ada pembicaraan soal program tiga juta rumah yang diusung pemerintah baru.

Baca Selengkapnya