BI Rate Dipertahankan, Suku Bunga Bank Tetap Bisa Turun

Reporter

Kamis, 8 Oktober 2015 23:01 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Sikap Bank Indonesia yang masih mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen dinilai tepat. Hal ini, dikatakan ekonom Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih, mengingat akan vitalnya peran BI rate untuk stabilitas nilai tukar rupiah.
“BI rate di level sekarang ini sedang dibutuhkan untuk menjaga volatilitas rupiah. Jadi memang baiknya ditahan dulu, sampai kerentanan rupiah berkurang,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis 8 Oktober 2015.

Meski BI rate masih dijaga di level tersebut, menurutnya, suku bunga perbankan tetap bisa turun. Penyebabnya daya beli masyarakat yang melemah, sehingga lebih memilih untuk menyimpan uang dibandingkan untuk konsumsi. Sehingga suku bunga simpanan dapat diturunkan. “Tapi kalau kredit perbankan masih belum berani kan. Bank lebih memilih memperlebar margin laba, mungkin ada kerugian kurs kemarin,” kata Lana.

Ia menuturkan, tingkat kredit macet (nonperforming loan) yang masih terus meningkat juga turut andil menahan laju pertumbuhan kredit. Perbankan membatasi penyaluran kredit dan bersifat lebih selektif dalam kondisi ekonomi yang tengah lesu. “Kuncinya bukan di BI rate, suku bunga perbankan lebih kepada keputusan bisnis masing-masing bank,” tuturnya.

Analis pasar uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto menambahkan kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) masih ditakutkan. Bentuk kehati-hatian Bank Indonesia terlihat dari keputusannya tetap menahan suku bunga. “Jadi BI mau lihat dulu The Fed naik atau tidak baru tentukan langkah,” ujar dia.

Ia menilai kebijakan moneter saat ini masih belum dapat bergerak leluasa, sehingga yang didorong adalah paket kebijakan dengan pemberian insentif seperti yang sudah diluncurkan pemerintah dalam paket kebijakan jilid I,II, dan III. Konsekuensinya adalah dengan angka BI rate saat ini tidak dapat membantu mendongkrak pergerakan perekonomian nasional secara signifikan.

The Fed sendiri diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunganya hingga akhir tahun atau bahkan hingga awal tahun 2016 mendatang.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

16 jam lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

21 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya