Amerika Ingin Terlibat Penyusunan Paket Deregulasi Indonesia

Reporter

Jumat, 25 September 2015 10:34 WIB

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Paket kebijakan deregulasi dan debirokratisasi Indonesia menuai pujian dari pemerintah Amerika Serikat. Mereka bahkan ingin ikut terlibat dalam pembentukan paket kebijakan tahap 2 dan 3 yang tengah dirumuskan.

“Pemerintah AS berharap bisa memberikan masukan dan saran, supaya tujuan kebijakan dapat tercapai secara optimal,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi melalui siaran pers yang diterima Tempo pada Jumat, 25 September 2015. Kebijakan-kebijakan ini akan sangat berpengaruh untuk meningkatkan arus barang dari AS.

Indonesia bertemu AS dalam Trade and Investment Framework Agreement (TIFA)-Trade and Investment Council (TIC) di Washington D.C., AS, pada 18-19 September 2015. Pertemuan diselenggarakan di kantor United State Trade Representative (USTR). Delegasi Indonesia dipimpin Dirjen KPI Bachrul Chairi.

Delegasi AS dipimpin Deputi USTR untuk wilayah Asia dan Pasifik Barbara Wessel. TIFA-TIC merupakan payung kerja sama bilateral RI-AS. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, ini merupakan pertemuan pertama setelah vakum selama dua tahun dan merupakan pertemuan ke XIV.

Dalam pertemuan TIFA ini AS dan Indonesia membicarakan hubungan dan hambatan perdagangan antara Indonesia dan AS dalam payung TIFA-TIC. Setelah tertunda sejak 2013, kedua belah pihak telah menyelesaikan pembahasan berbagai isu yang menjadi perhatian kedua negara.

Sedangkan saat bertemu Kadin AS dibahas isu-isu bisnis pelaku usaha AS terkait kebijakan perdagangan dan investasi di Indonesia. Selain bicara deregulasi, pemerintah AS menyampaikan kekhawatiran tentang persyaratan produk halal. Pemerintah AS berencana mengintensifkan dialog terkait hal tersebut.

Pemerintah AS melihat ada hambatan untuk memasuki pasar Indonesia dalam sektor 4G Long Term Evolution (LTE) dan mobile technology. Pemerintah Indonesia menetapkan harus ada muatan lokal minimum supaya barang tersebut bisa masuk. Pihak AS berpendapat masih ada kebijakan lainnya untuk dapat ditempuh dalam mendapatkan sasaran.

Isu lain, tentang keberadaan Data Local Center. Data ini dipandang dapat merusak investasi di Indonesia. Untuk dapat dioperasikan di Indonesia, data center harus mencapai data skala ekonomi yang besar yang dapat dicapai dengan pemberian pelayanan secara global.

Sementara isu yang dibawa Indonesia, kata Bachrul, mengenai sustainable palm oil. Ia mengharapkan pemerintah AS segera dapat memutuskan status Indonesia terkait dengan studi tentang gas emisi dari biodiesel yang diekspor Indonesia ke AS.

Bachrul juga mengapresiasi pemberian Generalised System of Preferences (GSP) oleh AS kepada Indonesia dan berharap bahwa tiga produk usulan tambahan Indonesia, yaitu biodiesel, plywood, dan wiring harness dapat dimasukkan dalam skop Eligible Products yang berjumlah 3.945 produk.

Selain itu, Bachrul mengajukan action plan dan mengharapkan dukungan pemerintah AS agar dapat sepenuhnya menerima rezim Intellectual Property Rights (IPR) Indonesia. Indonesia juga menyampaikan permintaan dukungan dan kerja sama untuk memenuhi standar Illegal, Unreported, Unregulated (IUU) Fishing AS. Ketentuan ini akan segera ditetapkan dan ketentuan ini diharapkan tidak menimbulkan hambatan baru. “Kami juga meminta Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) Indonesia untuk dapat diakui,” kata Bachrul.

URSULA FLORENE

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

12 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

14 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

1 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya