Importir Pertanyakan Menteri Susi:Kenapa Uji Garam di Jerman  

Reporter

Jumat, 25 September 2015 04:29 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti berjalan meninggalkan Istana Merdeka usai melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, 16 September 2015. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO , Surabaya - Rencana Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengirimkan sampel garam rakyat petani Madura ke Jerman dan Singapura dipertanyakan oleh kalangan importir garam. Menurut importir, upaya uji kualitas garam keluar negeri menunjukkan keraguan pemerintah terhadap kredibilitas bangsa sendiri.

"Kenapa Bu Susi harus jauh-jauh mengujinya ke luar negeri? Kenapa tidak percaya bangsa sendiri?" tanya General Manager PT Susanti Megah, Tonny Winarko saat ditemui Tempo di Surabaya, Rabu, 23 September 2015.

Baca:
Pemuda Ini Rayu Kambing Kurban Idul Adha:Ayo Mbing, Masuk...

TRAGEDI MINA, Inilah Hotline Panitia Haji di Mekah


Tonny mengungkapkan, ada dua surveyor independen yang biasa ditunjuk pemerintah dalam memeriksa kualitas garam, baik impor maupun lokal, yakni Sucofindo dan Surveyor Indonesia. "Kalau maunya independen, mustinya mempercayakan kepada surveyor yang diangkat Kementerian Perdagangan dan.Kementerian Perindustrian itu. Mereka mengaudit banyak barang-barang asal luar negeri," tuturnya.

Importir garam industri yang juga memproduksi garam meja beriodium itu juga mempertanyakan berapa biaya yang dikeluarkan untuk uji laboratorium di luar negeri. "Harus dicek itu, berapa biayanya," tutur Tony.

Ia mengingatkan, prinsip standar kualitas garam untuk industri tak hanya mengenai kadar sodium klorida (NaCl). Namun juga kandungan Magnesium (Mg) dan Sulfat (SO4) yang rendah yang mempengaruhi cita rasa. "Kadar NaCl tidak menjamin produk bisa digunakan oleh industri."

Sebagai importir garam industri, pihaknya meminta pemerintah fokus menyelesaikan persoalan infrastruktur pendukung garam rakyat dan peningkatan kualitasnya. "Garam ini salah satu permasalahan negara. Jangan dijadikan ajang politik."

ARTIKA RACHMI FARMITA

Simak juga:
Mahfud MD Kutbah Idul Adha di Kuala Lumpur, Isinya...
TRAGEDI MINA: Beredar Kabar Aspal Soal Jumlah Korban

Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

3 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

12 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

14 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

14 jam lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

16 jam lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

2 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

3 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

3 hari lalu

Zulhas Cerita Panjang Lebar soal Alasan Permendag Tak Lagi Batasi Barang Bawaan dari Luar Negeri

Mendag Zulhas bercerita panjang lebar soal alasan merevisi Permendag Nomor 36 Tahun 2024 soal pengaturan impor.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

4 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya