TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Kimia Farma berencana mengintegrasikan seluruh apotek miliknya dengan klinik pelayanan kesehatan dasar. "Kami harap terealiasi sekitar tahun 2007 atau 2008," kata Presiden Direktur Kimia Farma Gunawan Pranoto kepada Tempo, Kamis (8/12).Sat ini, papar dia, baru 16 apotek di Jakarta, dari total 333 di seluruh Indonesia, yang terintegrasi dengan klinik. Hingga akhr tahun, diharapkan jumlahnya meningkat menjadi 34 klinik.Gunawan mengalokasikan dana sekitar Rp 30 juta per klinik. Total dana untuk 333 apotek diperkirakan hampir mencapai Rp 1 miliar. "Dananya berasal dari internal perusahaan," ujarnya.Dengan layanan ini dia optimistis pendapatan dan penjualan perusahaan akan meningkat. Hanya saja soal berapa nilai peningkatan itu dia belum bisa memberikan gambaran. Manager klinik Kimia Farma, Djoko Rusdianto, mengatakan, perseroan juga akan mensinergikan kliniknya dengan sistem informasi. Nantinya, pelanggan yang biasa berobat di Jakarta atau daerah lain, dapat mengakses data kesehatannya saat berobat di klinik Kimia Farma yang terletak di kota lain.Saat ini,Kimia Farma telah menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan untuk dapat menggunakan layanan klinik ini, diantaranya PT Jamsostek dan PT Indosat. Khusus dengan Jamsostek, perseroan juga menjalin kerjasama produk obat berlogo Jamsostek yang nantinya akan digunakan oleh pelanggan klinik angota Jamsostek. "Ada 12 item obat yang kami produk," kata Djoko.Suliyanti Pakpahan