Menkes Minta Litbangkes Penelitian Jamu Terus Dikembangkan

Reporter

Kamis, 17 September 2015 22:01 WIB

Menteri Kesehatan, Nila Djuwita Moeloek, melakukan sidak alat pendeteksi virus Ebola di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 3 November 2014. Sidak tersebut dilakukan untuk memperketat masuknya virus ebola ke Indonesia melalui bandara dan pelabuhan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan RI, Nila Farid Moelek meminta para peneliti Litbangkes Kementerian Kesehatan untuk terus berusaha mengembangkan penelitian dari bahan baku tanaman obat (jamu).

Salah satu contohnya adalah pengembangan bahan baku obat malaria Artemisinin dari tanaman Artemisia annua yang didahului dengan penelitian Riset Tanaman Obat dan Jamu.

Untuk sekitar 2 juta kasus Malaria di Indonesia, diperlukan obat Artemisinin sebanyak 900 kg yang dihasilkan dari 450 ton simplisia kering dan diperoleh dari 100 hektar tanaman Artemisia annua.

Sejak 2012, Indonesia telah memulai pendekatan penelitian dan pengembangan produk dalam bentuk konsorsium riset yang melibatkan akademisi, institusi penelitian milik pemerintah, dan industri untuk mempercepat mendapatkan hasil dengan efisien.

Kolaborasi antara para peneliti dan pengguna industri, pemegang program, dan pelaku pelayanan kesehatan sangat penting.

"Agar hasil penelitian berdaya guna dan berhasil guna, kolaborasi antara penghasil riset dan pengguna riset sangat krusial. Kolaborasi ini bisa dilakukan mulai tahap penetapan agenda riset dan penyusunan protokol penelitian," ujar Nila, saat pembukaan Simposium Internasional ke-2 Penelitian dan Pengembangan Kesehatan bertema “Basic Research and Innovation Breakthrough Into Product” di Jakarta (15 September 2015).

Simposium Internasional ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkini seputar penelitian dan pembangunan kesehatan yang terkait dengan deteksi, pencegahan, dan pengobatan.

Simposium ini mengangkat tujuh tema: penelitian dan pengembangan vaksin (HIV, Hepatitis B, TB dan lain-lain), penemuan obat (anti malaria, pengobatan alternatif, saintifikasi jamu), obat biosimiliar (sel punca, eritropoietin), peralatan medis (non invasive diagnostic).

Dengan kolaborasi antara penghasil dan pengguna, menurut Nila, diharapkan hasil-hasil penelitian akan lebih banyak dapat dimanfaatkan.

"Kemenkes bersama seluruh lintas sektor terkait, melibatkan akademisi, pemerintah baik, Pusat maupun Daerah, industri dan seluruh lapisan masyarakat untuk mewujudkan kemandirian bangsa”, ujarnya.

Guna mendukung riset dan pengembangan kesehatan di Indonesia, Kemenkes RI akan menaikkan anggaran dua kali lipat seiring dengan kenaikan anggaran pos kesehatan dalam APBN yang naik lima persen.

Selain itu, acara simposium ini juga dapat dimanfaatkan sebagai forum komunikasi antara produsen riset dan konsumen riset.


ANTARA

Berita terkait

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

8 hari lalu

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Dimakamkan di Tapos Bogor Siang Ini

Mooryati Soedibyo meninggal dalam usia 96 tahun dan saat ini disemayamkan di rumah duka di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

8 hari lalu

Mooryati Soedibyo Meninggal, Tantowi Yahya: Tokoh Visioner yang Jamu Ramuannya Mengharumkan Indonesia di Mancanegara

Mooryati Soedibyo mencetuskan kontes kecantikan nasional, Puteri Indonesia, yang biasa diadakan setiap Maret.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

25 Februari 2024

Sejarah dan Jenis-jenis Jamu di Zaman Kerajaan

Jamu merupakan obat herbal tradisional khas Indonesia

Baca Selengkapnya

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

1 Februari 2024

BI Racik 5 Jamu di Kebijakan 2024: Fokus Menguatkan Kurs Rupiah

BI terus berinovasi agar pasarnya lebih berkembang.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Pasar Jamu Nguter Sukoharjo, Ganjar Janji Perluas Pasar Ekspor Produk Herbal RI

26 Desember 2023

Kunjungi Pasar Jamu Nguter Sukoharjo, Ganjar Janji Perluas Pasar Ekspor Produk Herbal RI

Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo menjanjikan perluasan pangsa pasar ekspor bagi para UMKM atau produsen produk herbal Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Pedagang Jamu, Ganjar Janji Dorong Indonesia Jadi Pusat Herbal Dunia

26 Desember 2023

Temui Pedagang Jamu, Ganjar Janji Dorong Indonesia Jadi Pusat Herbal Dunia

Ganjar Pranowo berjanji akan memaksimalkan bantuan pemerintah dengan memberikan fasilitas pendirian koperasi jamu untuk menaungi dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya

Selain Jamu, Ini 12 Produk Budaya Indonesia yang Ditetapkan UNESCO jadi Warisan Budaya Dunia

12 Desember 2023

Selain Jamu, Ini 12 Produk Budaya Indonesia yang Ditetapkan UNESCO jadi Warisan Budaya Dunia

Jamu baru saja dinobatkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO. Apa saja yang termasuk kategori itu dari Indonesia?

Baca Selengkapnya

Selain Jamu, Ini 3 Minuman yang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO

11 Desember 2023

Selain Jamu, Ini 3 Minuman yang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO

Jamu baru saja ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO. Ternyata ada minuman lain dari seluruh dunia yang dinobatkan juga.

Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Budaya Dunia, Ini 5 Jamu Kesehatan yang Wajib Dicoba

10 Desember 2023

Jadi Warisan Budaya Dunia, Ini 5 Jamu Kesehatan yang Wajib Dicoba

Jamu menjadi produk budaya ke-13 milik Indonesia yang ditetapkan jadi warisan budaya takbenda oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya

Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, Ini Sejarah Perkembangan Jamu di Indonesia

10 Desember 2023

Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, Ini Sejarah Perkembangan Jamu di Indonesia

Jamu menambah daftar khazanah budaya Indonesia yang ditetapkan jadi warisan budaya takbenda oleh UNESCO

Baca Selengkapnya