Kerjasama Infrastruktur BBM Adaro dan Shell Berakhir
Rabu, 16 September 2015 22:00 WIB
TEMPO/Subekti
TEMPO.CO , Jakarta - PT Adaro Energy Tbk., kelompok bisnis pertambangan yang dikendalikan oleh Garibaldi Thohir, mengakhiri kerja sama dengan PT Shell Indonesia terkait pasokan dan pengelolaan infrastruktur bahan bakar minyak.
Melalui keterangan resmi yang dikutip dari Bursa Efek Indonesia pada Rabu (16 September 2015), Adaro Energy melalui anak usahanya PT Adaro Indonesia dan PT Indonesia Bulk Terminal telah mengakhiri kerja sama dengan perusahaan minyak itu yang berlaku efektif pada 1 November 2015.
“Terkait dengan adanya kesepakatan pengakhiran kerja sama, pada 1 November 2015 PT Shell Indonesia akan mengalihkan kepada PT Indonesia Bulk Terminal seluruh kepemilikan dan penguasaan atas fasilitas infrastruktur bahan bakar minyak milik Shell Indonesia,” penjelasan resmi Sekretaris Perusahaan Adaro Energy, Mahardika Putranto.
Fasilitas infrastruktur bahan bakar minyak tersebut terletak di Pelabuhan Mekar Putih.
BISNIS.COM
Advertising
Advertising
Pemboran 427 Sumur Pengembangan Selesai, SKK Migas Soroti Ketersediaan Rig
2 September 2023
Pemboran 427 Sumur Pengembangan Selesai, SKK Migas Soroti Ketersediaan Rig
SKK Migas mencatat telah menyelesaikan pemboran 427 sumur pengembangan hingga Juli 2023.
Baca Selengkapnya
Petronas Klaim Tak Ada Indikasi Korupsi dalam Kontrak Migas di Sarawak
27 Mei 2023
Petronas Klaim Tak Ada Indikasi Korupsi dalam Kontrak Migas di Sarawak
Pernyataan Petronas itu muncul setelah Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) sehari sebelumnya mengumumkan penyelidikan dugaan korupsi kontrak migas itu
Baca Selengkapnya
12 Proyek Migas Kelar, SKK Migas Bidik 3 Proyek Lagi Onstream di Tahun Ini
29 Oktober 2021
12 Proyek Migas Kelar, SKK Migas Bidik 3 Proyek Lagi Onstream di Tahun Ini
SKK Migas sedang melakukan koordinasi dengan KKKS untuk menambah tiga proyek baru yang ditargetkan bisa onstream tahun ini.
Baca Selengkapnya
Kontrak Blok Masela Diperpanjang Sampai Tahun 2055
13 Juli 2019
Kontrak Blok Masela Diperpanjang Sampai Tahun 2055
SKK Migas menyetujui perpanjangan kontrak Blok Masela yang seharusnya berakhir pada 2028 menjadi tahun 2055.
Baca Selengkapnya
Arcandra Tahar: Kontrak Harga Jual Beli Gas Jadi Sumber Masalah
25 September 2018
Arcandra Tahar: Kontrak Harga Jual Beli Gas Jadi Sumber Masalah
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebut salah satu tantangan dalam pengembangan gas nasional adalah kontrak harga yang bisa berubah-ubah.
Baca Selengkapnya
ESDM Perpanjang Empat Kontrak Bagi Hasil Migas
11 Juli 2018
ESDM Perpanjang Empat Kontrak Bagi Hasil Migas
Kementerian ESDM memperpanjang kontrak bagi hasil empat blog migas.
Baca Selengkapnya
Lelang Wilayah Migas, Arcandra Tahar: 5 Blok Diminati Investor
30 Desember 2017
Lelang Wilayah Migas, Arcandra Tahar: 5 Blok Diminati Investor
Dari tujuh proyek yang dilelang, menurut Arcandra Tahar, lima proyek sudah diminati investor.
Baca Selengkapnya
Wamen ESDM Klaim Skema Gross Split Lebih Diminati Investor Migas
29 Desember 2017
Wamen ESDM Klaim Skema Gross Split Lebih Diminati Investor Migas
Sejak penggunaan skema gross split, Kementerian ESDM menegaskan lelang wilayah migas lebih banyak diminati ketimbang skema cost recovery.
Baca Selengkapnya
Revisi Gross Split, SKK Migas: Ada 10 Tambahan Kontrak Baru
8 September 2017
Revisi Gross Split, SKK Migas: Ada 10 Tambahan Kontrak Baru
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi optimistis revisi aturan gross split akan menarik lebih banyak investor.
Baca Selengkapnya
Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna
18 Juli 2017
Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna
Dari kajian yang diselesaikan pada Juni 2017 itu didapatkan bahwa proyek pengembangan gas East Natuna tidak layak investasi.
Baca Selengkapnya
Rekomendasi
26 menit lalu
2 jam lalu
5 jam lalu
16 jam lalu
20 jam lalu
21 jam lalu
21 jam lalu
1 hari lalu
1 hari lalu
1 hari lalu