Online Shop Terimbas Krisis, Simak Solusi Pebisnis Ini  

Reporter

Rabu, 16 September 2015 13:18 WIB

Foto: facebook.com.

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat turut berimbas terhadap pelaku bisnis online shop di Kota Bogor, Jawa Barat, yang mengalami penurunan jumlah pembelian. "Sudah satu bulan ini daya beli masyarakat berkurang. Biasanya satu bulan bisa menjual 50 item, bulan ini baru 20 item yang terjual," kata Yuli Valentina, pemilik online shop Valentina Shop, saat ditemui di Bogor, Selasa, 15 September 2015.

Menurut Yuli, sebelum krisis atau saat rupiah masih stabil, dalam sebulan ia mengantongi keuntungan sebesar Rp 4 juta dari berjualan jam tangan melalui usaha yang baru setahun dirintisnya ini.

Yuli menjual jam tangan berbagai merek lokal ataupun impor "KW" super dan orisinal. Pangsa pasarnya tidak hanya di Bogor, tapi juga Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi hingga luar Pulau Jawa. "Belum lagi sepi pembeli, bisnis online shop juga lagi berat-beratnya karena krisis ekonomi ini. Harga ongkos kirim juga mengalami kenaikan, untuk wilayah Jabodetabek naik 10 persen," katanya.

Yuli, yang masih berstatus mahasiswa, menjual barang dagangannya menggunakan akun Instagram, dengan harga yang relatif terjangkau dan kualitas terjamin. "Kalaupun dolar naik, harga jam masih stabil, belum ada kenaikan. Gimana mau menaikkan kalau daya beli masyarakat menurun," katanya.

Guna menyiasati situasi tersebut, ia kini harus mencari akal agar usahanya memiliki daya tarik buat pelanggan dan pengikut Instagram-nya supaya mau membeli produk yang dipasarkannya. "Pandai-pandai membuat promosi, beli dua gratis satu. Atau beli tiga gratis ongkos kirim. Intinya, yang bisa menarik minat pembeli," katanya.

Menurut Yuli, bisnis online shop sudah banyak diminati masyarakat. Di wilayah Bogor sudah ada ratusan pelaku yang menjual aneka produk, baik barang maupun makanan. "Online shop itu kecil risiko, tidak perlu buat izin, bangun toko. Saya juga tidak perlu capek-capek menawarkan barang, justru pembeli yang datang melalui akun jual-beli yang kita punya," katanya.

ANTARA

Berita terkait

2025, Bukalapak Prediksi Uang Beredar di Bisnis Digital USD 130 M

28 Februari 2019

2025, Bukalapak Prediksi Uang Beredar di Bisnis Digital USD 130 M

Bukalapak memperkirakan jumlah uang yang beredar dalam bisnis digital pada tahun 2025 bakal mencapai US$ 130 miliar.

Baca Selengkapnya

Upaya Bukalapak Hadapi Persaingan dengan Ecommerce Dunia

24 November 2018

Upaya Bukalapak Hadapi Persaingan dengan Ecommerce Dunia

Bukalapak bakal menggenjot kualitas dari 4 juta pelapak yang berdagang di platform tersebut.

Baca Selengkapnya

Bekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling

3 Oktober 2018

Bekraf Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling

Yoseph Payong Masan, Kasubdit Hubungan Antarlembaga Pemerintah Dalam Negeri, Bekraf, Ajak Pegiat Ekonomi Kreatif Belajar Storytelling.

Baca Selengkapnya

Tokopedia Jual 51 Ton Kurma Online Selama Ramadan 2018

14 Juni 2018

Tokopedia Jual 51 Ton Kurma Online Selama Ramadan 2018

Animo warga untuk berbelanja online selama Ramadan meningkat signifikan. Tak hanya Tokopedia, semua perdagangan online menunjukkan peningkatan omzet.

Baca Selengkapnya

Alibaba Kucurkan Lagi Rp 13 Triliun untuk Lazada

28 Juni 2017

Alibaba Kucurkan Lagi Rp 13 Triliun untuk Lazada

Lazada didirikan pada tahun 2012 dengan kantor pusatnya di Singapura

Baca Selengkapnya

Berlibur? Manfaatkan Situs Penyedia Diskon Tiket Pesawat, Hotel

20 Juni 2017

Berlibur? Manfaatkan Situs Penyedia Diskon Tiket Pesawat, Hotel

Dengan memanfaatkan situs penyedia harga tiket pesawat dan hotel, semakin banyak pengeluaran yang bisa dihemat.

Baca Selengkapnya

Jakarta Great Online Sale 2017 Berlangsung Tujuh Hari

14 Juni 2017

Jakarta Great Online Sale 2017 Berlangsung Tujuh Hari

Jakarta Great Online Sale (JGOS) 2017 hadir memberikan diskon
hingga 95 persen.

Baca Selengkapnya

Amazon Diprediksi Dahului Apple Jadi Perusahaan USD 1 Triliun

13 Juni 2017

Amazon Diprediksi Dahului Apple Jadi Perusahaan USD 1 Triliun

Amazon diprediksi bakal mengalahkan Apple dan Google untuk menjadi perusahaan pertama bernilai US$ 1 triliun.

Baca Selengkapnya

Keamanan dan Harga, Dua Hal Penting Saat Anda Belanja Online

10 Juni 2017

Keamanan dan Harga, Dua Hal Penting Saat Anda Belanja Online

Selain faktor keamanan, pertimbangan harga menempati peringkat kedua sebesar 85,5 persen, diikuti oleh kenyamanan 85,1 persen.

Baca Selengkapnya

Berita Teknologi Terbaru: Bukalapak Luncurkan Program BukaEmas  

4 Juni 2017

Berita Teknologi Terbaru: Bukalapak Luncurkan Program BukaEmas  

Bukalapak meluncurkan program BukaEmas, jual beli emas secara online dan murah.

Baca Selengkapnya