Pemerintah Harus Tetapkan Bunga Simpan Pinjam Koperasi

Reporter

Selasa, 15 September 2015 09:02 WIB

ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah diminta untuk menetapkan aturan yang mengatur tentang standar suku bunga simpan pinjam yang diberikan koperasi simpan pinjam (KSP) di Indonesia.

Direktur Co-operative Research Institute (CRI) Irsyad Muchtar di Jakarta, Senin (14 September 2015) mengatakan ketiadaan standar dalam penetapan suku bunga oleh koperasi simpan pinjam bisa mendatangkan dampak serius.

"Tanpa ada standar untuk suku bunga KSP bisa berbahaya salah satunya akan muncul persaingan tidak sehat antar koperasi," kata Irsyad. KSP-KSP itu cenderung akan berlomba-lomba menawarkan tingkat suku bunga simpanan yang tinggi.

Akibatnya berpotensi menimbulkan gagal bayar sehingga merugikan seluruh anggota koperasi dan masyarakat.

Menurut dia, fenomena itu sudah sering kali terjadi di dunia koperasi namun tidak menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

"Contohnya sudah banyak koperasi yang kolaps karena membabi buta memberikan bunga tinggi tanpa memperhitungkan kemampuan bayar lembaganya," katanya.

KSP kemudian tidak mampu membayar kewajibannya hingga pilihannya hanya dua yaitu pailit atau beberapa kasus bahkan ada pengurus yang membawa lari uang anggota hingga miliaran rupiah.

Tindakan oknum tersebut dinilainya sangat merugikan citra koperasi di Indonesia di samping juga merugikan masyarakat (anggotanya) secara material.

Ke depan pihaknya berharap hal itu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah sebagai salah satu upaya untuk membenahi perkoperasian di Tanah Air.



ANTARA

Berita terkait

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

3 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

3 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

7 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

7 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya