Bank Mandiri: Jumlah Outlet Bank Harus Setara Dengan Rokok

Reporter

Senin, 14 September 2015 17:35 WIB

Dirut Bank Mandiri Budi G Sadikin, berpidato saat acara pembukaan Seminar Pendalaman Sektor Keuangan di Jakarta, 7 September 2015. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Budi Gunadi Sadikin mengakui infrastruktur perbankan untuk menggapai seluruh rakyat Indonesia masih jauh dari cukup. Hal tersebut terlihat dari masih minimnya jumlah outlet yang tersebar di tanah air.

"Jumlah seluruh outlet bank yang ada cuma 30 ribu," ujar Budi di Hotel Borobudur Jakarta, Senin, 14 September 2015. Sedangkan jumlah ideal outlet ada di kisaran 300-350 ribu.

Budi bercerita angka ideal tersebut didapatkannya setelah berbincang dengan pengusaha lintas sektor seperti pengusaha rokok. Djarum dan Gudang Garam, kata Budi, harus membuka 400 ribu outlet untuk mencapai pasar di seluruh pelosok nusantara. "Jumlah outlet perbankan harus sebanyak itu juga."

Namun, menurut Budi hal tersebut akan sulit dan lama tercapai karena kendala mahalnya biaya untuk membuka satu outlet. Bank Mandiri membutuhkan waktu 17 tahun untuk membuka 4 ribu outlet.

Budi berharap program pemerintah ihwal transaksi cashless terus berjalan. Sebab, selain mudah diaudit dan transparan, transaksi cashless sangat efisiensi terhadap operasional pihaknya. "Dengan teller yang ada sekarang, kami menghabiskan Rp 500 miliar setahun untuk menghitung uang," kata Budi.

Untuk mencapai target tersebut, Otoritas Jasa Keuangan mencanangkan skema alternatif penetrasi perbankan kepada masyarakat secara menyeluruh. Caranya dengan menggalakkan transaksi electronic banking adalah solusi yang ditawarkan OJK. Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Irwan Lubis mengatakan potensi e-banking dari tahun ke tahun semakin besar.

Irwan mencatat secara volume penggunaan e-banking meningkat mulai dari Rp 4.441 triliun di 2012, Rp 5,495 triliun di 2013, dan Rp 6,447 triliun di 2014. "Seiring majunya teknologi, potensi ini akan semaking meningkat," ujar Irwan. Di satu sisi, transaksi e-banking akan sangat menolong perbankan karena sangat efisien tanpa perlu menyewa gedung dan pegawai tambahan.

Irwan mengatakan yang menjadi pusat perhatian OJK saat ini adalah segi keamanan terutama modus skema skimming dan phishing. Skimming adalah aksi menggandakan informasi yang terdapat dalam pita magnetik (magnetic stripe) yang terdapat pada kartu kredit maupun ATM/debit secara ilegal. Sedangkan phishing adalah suatu bentuk penipuanyang dicirikan dengan percobaan untuk mendapatkan informasi peka, seperti kata sandi dan kartu kredit, dengan menyamar sebagai orang atau bisnis yang tepercaya dalam sebuah komunikasi elektronik resmi.

Pakar Teknologi dan Informasi dari Institut Teknologi Bandung Budi Rahardjo mengatakan keamaan e-banking di Indonesia memang masih mudah dibobol. Karena itu banyak para peretas dalam dan luar negeri perbankan menyosor Indonesia. Hal ini terjadi karena teknologi keamanan perbankan lokal masih tertinggal dibandingkan negara-negara maju.

Selain itu kesadaran masyarakat untuk mengganti nomor PIN rekening, email, dan segala media social miliknya masih rendah. Lebih parahnya, modus kecurangan juga tak jarang datang dari dalam perbankan itu sendiri. "Ada survei yang mengatakan 50 persen kecurangan transaksi e-banking karena disengaja oleh pihak internal bank itu sendiri," katanya.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

16 jam lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

2 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

2 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

3 hari lalu

Hilirisasi Banyak Dimodali Asing, Bahlil Sentil Perbankan

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia buka suara soal dominasi penanaman modal asing (PMA) atau investasi asing ke sektor hilirisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

8 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

12 hari lalu

Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

12 hari lalu

OJK Cabut Izin Usaha 10 BPR hingga April 2024, Ini Sebabnya

Dalam empat bulan di 2024 ada 10 bank perkreditan rakyat (BPR) yang bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

13 hari lalu

Bank Mandiri Umumkan Tim Proliga 2024 Putri, Jakarta Livin' Mandiri (JLM)

Menjelang kompetisi voli terbesar di Indonesia, Proliga 2024, Bank Mandiri secara resmi mengumumkan tim voli putri profesional dengan nama Jakarta Livin' Mandiri (JLM).

Baca Selengkapnya

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

13 hari lalu

Rupiah Melemah, Bank Mandiri Optimistis Likuiditas Rupiah dan Valas Tetap Terjaga

Bank Mandiri memastikan kondisi likuiditasnya saat ini masih solid, meskipun terjadi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya