Rupiah Melemah, Pengusaha Banyak Merevisi Kontrak

Reporter

Senin, 14 September 2015 16:11 WIB

Pembangunan gedung di Jakarta, Rabu (21/1). Melambatnya pertumbuhan sektor riil berpengaruh terhadap bisnis konstruksi yaitu penurunan 20 persen dari proyek swasta yang melibatkan pihak jasa konstruksi secara nasional. TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Yogyakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Kabupaten Gunungkidul mengajukan revisi kontrak sejumlah proyek setelah terjadinya kenaikan komoditas terutama sektor konstruksi. "Melemahnya rupiah tak ada pengaruhnya, tapi kami tetap ajukan revisi nilai kontrak proyek untuk bidang konstruksi," ujar pengurus Hipmi Gunungkidul Danang Ardianta kepada Tempo Senin 14 September 2015.

Danang yang juga mantan Ketua Hipmi itu menuturkan, revisi kontrak proyek diajukan pasca terjadinya kelangkaan material bangunan yang memicu melambungnya harga bahan bangunan.

Kelangkaan material ini menurut Danang dipicu pelaksanaan UU 23 Tahun 2014 yang membuat banyak perusahaan material tak bisa menyediakan stok mencukupi karena terbentur perizinan. Dalam UU tersebut, perizinan pengadaan material tak lagi diurusi pemerintah kabupaten melainkan berpindah ke provinsi. Proses perpindahan kewenangan ini dinilai ribet dan tak gampang.

Catatan Hipmi Gunungkidul, sejak akhir Agustus lalu material utama seperti pasir dan batu putih naik paling signifikan harganya. Harga pasir satu rit yang sebelumnya hanya Rp 700-800 ribu diantar sampai lokasi, sudah melonjak menjadi Rp 1,2 juta per rit. Sedangkan untuk batu putih yang awalnya harganya Rp 300 ribu per rit menjadi naik Rp 550 ribu per rit.

"Yang harganya turun tipis sejak rupiah melemah justru besi dan semen," ujar Danang. Untuk semen ukuran 12 full harganya dari Rp 85 ribu per batang turunmenjadi Rp 80 ribu per batang. Sedangkan untuk semen juga turun dari per sak Rp 51 ribu menjadi Rp 49 ribu.

Hipmi memperkirakan revisi nilai kontrak proyek itu berkisar Rp 50 miliar untuk seluruh pekerjaan konstruksi yang berasal dari pemerintah kabupaten.

Danang menuturkan saat ini dari 30 pengusaha yang tergabung di Hipmi masih menanti surat edaran atau keputusan dari gubernur DIY terkait implementasi UU 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah yang mengatur ihwal penambangan.

“Kami pastikan di Gunungkidul tak ada pemutusan hubungan kerja akibat melemahnya rupiah, tapi yang menjadi masalah saat ini lebih karena pengelolaan penambangan yang diatur provinsi itu,” ujar Danang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gunungkidul Eddy Praptono mengakui sudah ada beberapa rekanan yang mengajukan revisi nilai proyek.

“Kami belum bisa setujui karena sudah ada kontrak,” ujar Eddy. Eddy menuturkan, pihaknya hanya bisa merevisi jika sudah ada pedoman standar harga barang dan jasa yang baru ditetapkan.

Jika rekanan mangkir dari pengerjaan yang sudah dikontrakkan itu, Dinas PU pun tak akan melanjutkan proyek dan perusahaan rekanan akan dimasukkan daftar hitam atau black list. “Kami tak akan lelang ulang karena sudah ada penunjukkan,” ujarnya.

Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah Gunungkidul Syarif Armunanto menuturkan belum mengetahui kemungkinan apakah revisi nilai kontrak proyek yang terpengaruh material bisa diusulkan dalam APBD Perubahan yang masih dibahas. “Kami belum bisa putuskan soal itu, tapi sejauh ini tidak ada pos untuk menambah revisi proyek,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

7 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

9 hari lalu

Hunian Modular Berkelanjutan Dibangun di Kawasan Inti IKN, Apa Keunggulannya?

Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan akan menggunakan sistem modular untuk membangun hunian di IKN. Apa itu sistem hunian modular?

Baca Selengkapnya

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

9 hari lalu

Tol Tangerang Merak dari Serang Barat - Cilegon Timur Dilebarkan Jadi 3 Lajur, Ditargetkan Selesai Awal 2025

Astra Infra Toll Road Tangerang-Merak pada tahun ini memulai pekerjaan proyek konstruksi penambahan lajur ketiga pada segmen Serang Barat (KM 77+375) sampai dengan Cilegon Timur (KM 87+150).

Baca Selengkapnya

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

30 hari lalu

Sederet Dugaan Penyebab Tol Bocimi Longsor, Salah Konstruksi?

Penyebab jalan Tol Bocimi longsor hingga saat ini masih diselidiki

Baca Selengkapnya

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

31 hari lalu

Longsor di Tol Bocimi, Pengamat: Tidak Laik Fungsi, Konstruksi Ulang

Koordinator Indonesia Toll Road Watch, Deddy Herlambang menilai bahwa amblasnya jalan tol Bocimi itu karena kegagalan konstruksi.

Baca Selengkapnya

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

46 hari lalu

Bos Waskita Karya Beberkan Utang Perseroan Tembus Rp 41,2 Triliun: Butuh 17 Tahun untuk Lunas

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanagroho membeberkan utang perusahaan hingga akhir Desember 2023 yang mencapai Rp 41,2 triliun.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN

23 Februari 2024

Perusahaan Konstruksi Terbesar di Asia Tengah Jajaki Peluang Investasi di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara mengatakan perusahaan konstruksi terbesar di Asia Tengah, BI Group, saat ini tertarik untuk menanamkan modalnya di IKN.

Baca Selengkapnya

Pemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya

7 Januari 2024

Pemkot Depok Bantah Proyek Jembatan Mampang Mangkrak, Dinas PUPR Ungkap Kendalanya

Kepala Dinas PUPR Kota Depok mengungkap sejumlah kendala di balik proyek Jembatan Mampang. Salah satunya ada jaringan PLN Jawa-Bali

Baca Selengkapnya

Mengenal 3 Sistem Konstruksi Rumah Tahan Gempa di Jepang

3 Januari 2024

Mengenal 3 Sistem Konstruksi Rumah Tahan Gempa di Jepang

Selain sistem konstruksi bangunan yang diwajibkan Pemerintah Jepang, sistem peringatan dini diterapkan sehingga meminimalisasi korban gempa bumi.

Baca Selengkapnya