Bank Masih Punya Daya Tahan yang Cukup, Kata Perbanas  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 10 September 2015 04:39 WIB

TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO , Jakarta: Ketua Umum Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono, mengatakan perbankan Indonesia masih dalam kondisi aman di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat.

“Sebetulnya bank-bank kita sedang dalam kondisi tidak ada masalah,” kata Sigit saat ditemui di sela perhelatan Indonesia Banking Expo 2015, Rabu, 9 September 2015.

Menurut Sigit, ia tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi perbankan karena dari hasil stress test yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia menyatakan bahwa industri perbankan masih memiliki daya tahan yang cukup untuk menghadapi ancaman krisis.

Sesuai dengan Crisis Management Protocol (CMP), angka Bank Stability Index(BSI) juga masih normal. Justru, menurut Sigit, yang perlu dikendalikan adalah daya tahan nasabah sebagai pelaku di sektor riil.

Ia sendiri telah menyarankan kepada Presiden Joko Widodo agar sebaiknya memberikan perhatian dan insentif lebih banyak kepada sektor riil. Pelaku usaha di sektor riil, yang juga merupakan nasabah perbankan, saat ini sedang mengalami kesulitan karena pelemahan ekonomi. Kondisi ini ditandai dengan menurunnya pendapatan ataupun kurang lancarnya cash flow perusahaan.

“Kalo kami mau egois maka kami akan bilang ‘Pak, tolong kasih insentif terus ke perbankan’. Tapi kan nggak gitu, kami mengatakan saat ini sektor riil lebih penting,” katanya.

Pada kondisi ekonomi yang tengah terpuruk seperti saat ini, sektor riil adalah sektor yang akan terkena dampak pertama kali. Karena itu, menurut Sigit, upaya mendorong pertumbuhan sektor riil harus segera dilakukan, karena jika tidak segera ditanggulangi, maka pada akhirnya akan mengganggu kinerja perbankan.

“Kalo mereka goyang beneran, kemampuan pembayaran juga akan goyang, maka NPL meningkat, bank akhirnya kena juga,” tambah Sigit lagi.

Pemerintah, kata Sigit, hingga saat ini terus berusaha untuk menggerakkan kembali perekonomian agar kembali tumbuh. Pada sektor keuangan, khususnya perbankan, salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun koordinasi antar otoritas agar stabilitas keuangan dapat tercapai. Ia pun menyebutkan salah contoh koordinasi tersebut adalah melalui Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). FKSSK terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Menurut Sigit, koordinasi semacam ini lebih baik dibandingkan melakukan kebijakan sendiri-sendiri oleh setiap otoritas.

“Makanya saya katakan koordinasi itu mudah diucapkan tapi paling sulit untuk diwujudkan,” katanya.

Terkait kebijakan restrukturisasi kredit yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan, Sigit menganggap kebijakan tersebut sebagai sikap antisipasi yang positif. Kebutuhan akan pelonggaran kredit seperti perpanjangan jangka waktu ataupun penundaan cicilan pokok adalah kebijakan yang memang seharusnya dilakukan.

“Saya kira ini baik sekali ya, kebijakan yang sangat responsif dari OJK,” pungkasnya.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

8 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

16 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

29 November 2023

Jokowi Pamer Ekonomi RI Stabil 5 Persen ke Kepala Negara Lain: Kita Bangga Banget

Jokowi bangga dengan perkembangan ekonomi Indonesia yang tumbuh di kisaran 5 persen. Ia menyebut dirinya memamerkan hal itu kepada kepala negara lain.

Baca Selengkapnya