Rupiah Diprediksi Masih Akan Tertekan  

Reporter

Senin, 7 September 2015 11:29 WIB

Ilustrasi kurs rupiah dan mata uang Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Senior analis dari LBP Enterprises, Lucky Bayu Purnomo, mengatakan, pergerakan rupiah kini berada pada kisaran 14.050-14.200 dan cenderung tertekan hingga sepuluh hari ke depan.

Menurut Lucky, ada beberapa faktor penyebab tertekannya rupiah pekan ini. Salah satunya adalah semakin dekatnya pertemuan bank sentral Amerika Serikat (FOMC) meeting yang membahas rencana skenario kenaikan suku bunga. "Pasar akan memanfaatkan momentum tersebut untuk berlomba-lomba mengapresiasi dolar," ucapnya kepada Tempo, Senin, 7 September 2015.

Selain itu, Indonesia sedang minim sentimen positif serta belum ada indikator yang bisa mengangkat rupiah. Lucky menambahkan, pemerintah sekarang ini cenderung ingin menjaga kestabilan ekonomi makro daripada ekonomi mikro.

Padahal, kata Lucky, pada ekonomi mikro sudah terjadi kenaikan harga seperti kenaikan harga daging sapi dan ayam. Selanjutnya mungkin akan diikuti dengan kenaikan harga beras di pasar. “Hal tersebut sebenarnya bisa mendorong inflasi yang tinggi."

Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menyatakan, hingga saat ini Bank Indonesia diperkirakan masih akan disiplin dalam menjaga rupiah meski penguatan dolar Amerika Serikat yang terus terjadi menjelang sidang FOMC membuat rupiah tetap berada dalam tekanan.

Satrio menilai tak perlu khawatir terhadap kenaikan inflasi inflasi yang tinggi akibat beberapa kenaikan harga daging. “Inflasi tinggi hanya kalau BBM naik. Jadi kalau BBM belum naik, tidak usah khawatir,” ungkapnya.

INGE

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

10 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya