Kabut Asap, Transportasi Bus Jadi 'Primadona'  

Reporter

Minggu, 6 September 2015 20:29 WIB

REUTERS/B Mathur

TEMPO.CO, Banda Aceh - Setelah banyak penerbangan dibatalkan karena paparan asap kebakaran hutan, transportasi darat memakai bus kembali menjadi "primadona". Setidaknya itu yang terjadi pada para calon penguna jasa maskapai penerbangan di Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Provinsi Aceh.

Swidayatmo, keluarga pemakai jasa penerbangan itu, di Meulaboh, Aceh Barat, Minggu, mengatakan alternatif menggunakan jalur darat sebab pesawat sudah terjadwal gagal mendarat di Bandara Cut Nyak Dhien karena terganggu kabut asap.

"Informasi awal kemarin itu pesawat delay, tapi karena sudah tidak meyakinkan sudah beberapa jam akhirnya naik travel, karena tujuan istri saya ke Jakarta dari Bandara Cut Nyak Dhien dengan Wings Air nanti naik pesawat lagi di Medan," keluhnya.

Sementara itu Kepala Bandara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Juli, yang dikonfirmasi membenarkan pembatalan jadwal penerbangan dalam beberapa hari terakhir akibat pengaruh kabut asap sudah mencapai 3 kilometer.

"Benar memang kejadiannya pada Sabtu (5 September 2015) dan beberapa hari sebelumnya juga ada penerbangan yang dibatalkan karena kabut asap. Untuk hari ini (6 September 2015) semuanya sudah normal kembali aktivitas seperti biasanya," sebutnya.

Ia menjelaskan, terjadinya pembatalan beberapa jadwal penerbangan di Bandara Cut Nyak Dhien sudah terjadi beberapa kali dalam sepekan terakhir karena dipengaruhi ketebalan asap mengganggu jarak pandang.

Selain untuk rute Bandara Cut Nyak Dhien-Bandara Internasional Kuala Namu (Medan), pembatalan jadwal keberangkatan pesawat juga terjadi untuk Bandara Lasikin (Simeulue) dan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh.

"Kejadian pembatalan juga terjadi di Bandara lain di Aceh, karena inikan saling berkaitan, ada yang penerbangan dari Simeulue ataupun dari Banda Aceh dan sebaliknya. Jadi kalau terganggu disini penerbangan dari sana dibatalkan juga,"sebutnya.

Dia menegaskan, menyangkut solusi terhadap kerugian penumpang akibat adanya pembatalan tersebut merupakan kebijakan dari maskapai penerbangan di Bandar Cut Nyak Dhien yang sampai saat ini baru dua perusahaan yang aktif yaitu Wings Air dan Susi Air.

Senada juga disampaikan Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Edi Darluti, ia menjelaskan kondisi saat ini sudah normal, pihaknya juga sudah memberikan sinyal baik kepada petugas bandara Cut Nyak Dhien.

"Hari ini kabut asap di sebagian titik sudah tidak lagi karena wilayah barat selatan Aceh ini diguyur hujan sejak tadi malam. Untuk aktivitas penerbangan kami sudah sampaikan juga tidak ada hambatan dalam penerbangan karena kabut asap,"sebutnya.

Edi Darlupti menyebutkan, beberapa hari sebelum itu pihaknya menyampaikan informasi kepada managemen Bandara Cut Nyak Dhien terkait gangguan jarak pandang akibat kabut asap sehingga beberapa jadwal penerbangan dibatalkan.

Kabut asap tebal yang melanda kawasan setempat merupakan asap dari kebakaran lahan dan hutan dari wilayah Sumatera, Jambi dan Riau, serta diperparah oleh adanya aktivitas masyarakat Aceh yang tidak ramah lingkungan.


ANTARA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya