TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad menilai kedatangan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) dapat menumbuhkan sentimen positif pelaku pasar modal di Indonesia.
"Begini, dia (Lagarde) datang dengan topik yang bagus untuk kita, yaitu tentang mobilisasi pembiayaan infrastruktur yang sangat kita perlukan, dan terutama karena memang sangat pas waktunya," kata Muliaman Hadad saat ditemui usai menjadi salah satu panelis dalam Konferensi BI-IMF tentang Masa Depan Pembiayaan Asia di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (2 September 2015).
Kepada bos IMF tersebut, Muliaman menyampaikan bahwa Indonesia harus melengkapi kapasitas perbankan dan mengembangkan komponen yang akan dikembangkan di pasar modal.
"Tuntutan untuk membangun investor yang lebih banyak, (perusahaan) yang IPO (penawaran umum perdana di bursa saham) yang lebih banyak, semua itu jadi relevan dan itu yang sekarang kita dorong," kata dia.
Meskipun demikian, tampaknya efek kunjungan Lagarde selama dua hari ke Indonesia (1-2 September) belum menunjukkan sentimen positif bagi pasar, seperti tampak pada penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melemah 11,16 poin pada Rabu sore, seiring pelaku pasar yang kembali melakukan aksi lepas saham.
IHSG BEI ditutup melemah 11,16 poin atau 0,25 persen menjadi 4.401,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,87 poin (0,38 persen) menjadi 746,10.
Demikian pula tampak di pasar finansial, di mana nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore bergerak melemah sebesar 36 poin menjadi Rp14.132 dibandingkan posisi sebelumnya, yakni Rp14.096 per dolar AS.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
5 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.