3 Resep Industrialisasi dari Mantan Wapres Boediono

Reporter

Senin, 31 Agustus 2015 19:18 WIB

Wakil Presiden Boediono saat rapat di Istana Negara, Jakarta, 4 Agustus 2014. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Boediono mengatakan ada tiga hal yang membuat industri harus penyokong pembangunan ekonomi, bukan semata pertumbuhan. Pernyataan ini merespon ajakan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro agar ekonom tanah air merumuskan rencana pengembangan ekonomi nasional.

Langkah pertama adalah industri yang berfokus pada sektor pengolahan di dalam negeri. Selama ini, utamanya pada era boom komoditas 2010-2012, pemerintah lengah tidak mengembangkan industri hilir karena harganya yang tinggi di pasaran.

Industri ini bakal berperan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Apalagi, sektor hilir mempunyai nilai jual yang tinggi ke pasar ekspor dunia.

Langkah kedua, kebijakan industrialisasi yang dikembangkan haruslah yang menyerap banyak tenaga kerja. Sebab, industri harus menyokong daya beli masyarakat dan menciptakan alih teknologi sehingga bermanfaat bagi tanah air.

"Tujuannya agar angkatan kerja tidak ketinggalan," kata dia dalam Seminar Nasional bertajuk Perekonomian Indonesia dari Masa ke Masa: Tantangan, Strategi, dan Pembelajaran Bangsa di kantor Kementerian Keuangan, Senin, 31 Agustus 2015.

Langkah ketiga adalah hendaknya pemerintah tidak terlalu pilah-pilih dalam mengembangkan industri. Sebab, sekecil apapun peran suatu sektor industri dalam rantai perdagangan global tetap berpengaruh bagi pemasukkan dalam negeri "Yang penting omzetnya skala global," Boediono berujar.

Pernyataan Boediono diamini Mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Kata dia, negara kadang kebijakan obral insentif bagi suatu sektor industri yang pada penerapannya justru tidak efektif.

Yang penting, menurut Mari, adalah peningkatan nilai tambah industri dalam negeri, tanpa melihat sektor prioritas. Tujuannya agar persaingan di tingkat global menjadi merata, dan mengurangi kelengahan pemerintah.

Mari juga melihat industri Tanah Air tidak perlu mengikuti tren mekanisasi di kancah global. Sebab, tenaga kerja dalam negeri masih perlu diserap, dan proses alih teknologi masih harus berlangsung.

Selain itu, Boediono menggarisbawahi pentingnya pembangunan manusia pada pembangunan ekonomi. Negara dianggap dia perlu hadir untuk mengembangkan fisik dan mental suatu generasi melalui pendidikan dan kesehatan. Tiga wadah yang bisa memompa kualitas sumber daya manusia menurut Boediono adalah institusi politik, birokrasi, dan hukum.

ROBBY IRFANY



Berita terkait

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

5 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

7 hari lalu

Berkaca Kasus PHK Pegawai Bata, Apa Hak Karyawan yang Kena Pemutusan Hubungan Kerja?

Ratusan karyawan pabrik sepatu Bata kena PHK massal. Apa saja hak pegawai baik tetap maupun kontrak yang kena pemutusan hubungan kerja?

Baca Selengkapnya

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

9 hari lalu

233 Karyawan Bata di PHK, Bagaimana Jaminan Hak-hak Pegawai Pabrik Sepatu Itu?

PT Sepatu Bata melakukan PHK ratusan karyawan secara bertahap. Bagaimana jaminan terhadap hak-hak pegawai pabrik sepatu itu?

Baca Selengkapnya

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

12 hari lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

19 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

23 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

24 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

24 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

25 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

25 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya