Buruh Cina Diperlakukan Lebih Baik Ketimbang Buruh Lokal  

Senin, 31 Agustus 2015 11:17 WIB

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri membenarkan ada ribuan tenaga kerja asing dari Cina yang sudah masuk dan bekerja di Indonesia. Sampai akhir Juni 2015, Menteri Hanif memastikan ada 12 ribu buruh Cina di Indonesia.

Kontroversi mengenai keberadaan tenaga kerja dari Cina ini merebak setelah sejumlah media memberitakan beberapa proyek pembangunan infrastruktur yang dikerjakan sepenuhnya oleh buruh Cina, di beberapa lokasi di Indonesia. Di lokasi ini, mereka bahkan diperlakukan lebih baik daripada buruh lokal asal Indonesia.

Lokasi yang dimaksud adalah proyek pembangunan PLTU Celukan Bawang di Buleleng, Bali. Proyek ini dibangun konsorsium China Huadian Power Plant Operation Co. Ltd., China Huadian Engineering Co. Ltd, PT CR 17, dan mitra lokal PT General Energy Bali. Pembangkit listrik ini bakal berkapasitas 3x100 megawatt dengan nilai investasi sekitar Rp 9 triliun. Total ada 133 pekerja asal Cina di proyek ini. (Baca: Banjir Buruh Cina Terjadi di Buleleng, Jumlahnya 133 Orang)

Dua pekerja lokal di proyek ini mengeluhkan perlakuan tak adil yang mereka terima, jika dibandingkan dengan buruh asal Cina. Seorang juru bahasa dari Indonesia menunjuk gaji staf keuangan asal Cina mencapai Rp 10 juta per bulan. Pegawai kasar asal Cina diberi upah Rp 3-4 juta sebulan. Ini jauh lebih besar ketimbang upah buruh kasar lokal yang maksimal Rp 2 juta saban bulan.

Selain itu, buruh asal Cina mendapat fasilitas mess berukuran 5x5 meter persegi dilengkapi penyejuk udara, untuk dipakai bersama tiga orang. Pekerja dari Tiongkok juga mendapat jatah makan lebih. Mereka mendapat jatah makan tiga kali dengan menu nasi, sup, telur, dan daging babi. Menu ikan laut dihidangkan dua pekan sekali. Sementara itu, para buruh lokal hanya menyantap nasi bungkus dari warung di sekitar lokasi proyek. (Baca: Buruh Cina Diperlakukan Lebih Baik Ketimbang Buruh Lokal)

Direktur Pembinaan Pengawasan Tenaga Kerja di Kementerian Tenaga Kerja, Muji Handaya, menjelaskan keberadaan buruh Cina ini penting untuk membantu kelancaran proyek. "Kontraktor bisa berkomunikasi dengan lancar jika menggunakan tenaga kerja asal Cina," kata dia, seperti dikutip Laporan Utama Majalah Tempo yang terbit Senin 31 Agustus 2015.

"Yang penting rasionya: tiap satu pekerja asing, diimbangi dengan sepuluh tenaga lokal. Kalau itu terpenuhi, (maka) sah," katanya.

TIM TEMPO

Baca juga:
Kebiasaan Menjengkelkan Buruh Cina: Menunjuk dengan Kaki
Ini Kelebihan Buruh Cina Dibanding Buruh Lokal

Simak: Berita Bisnis Terbaru

Berita terkait

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

4 hari lalu

Cara dan Syarat Kerja Legal bagi Orang Asing di Indonesia

Ketahui cara dan syarat kerja legal bagi orang asing di Indonesia. Pastikan Anda memenuhi beberapa persyaratan yang sudah ditentukan. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

3 Februari 2024

TPN Ganjar - Mahfud Sebut Hilirisasi Dimanfaatkan Tenaga Kerja Asing

Dewan Pakar TPN Ganjar - Mahfud, Sonny Keraf, mengkritik bahwa manfaat hilirisasi lebih dirasakan tenaga kerja asing.

Baca Selengkapnya

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

25 Januari 2024

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

KPK menegaskan penetapan tersangka Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Reyna Usman tak ada kaitannya dengan Pemilu

Baca Selengkapnya

Luhut Bantah Tudingan Cak Imin: Tenaga Kerja Asing di Industri Hilirisasi Hanya 10-15 Persen

25 Januari 2024

Luhut Bantah Tudingan Cak Imin: Tenaga Kerja Asing di Industri Hilirisasi Hanya 10-15 Persen

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan membantah tudingan Cawapres nomoro urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin soal dominasi tenaga kerja asing (TKA) di industri hilirisasi

Baca Selengkapnya

7 Fakta Smelter Nikel di Indonesia

3 Januari 2024

7 Fakta Smelter Nikel di Indonesia

Pada 24 Desember 2023, smelter nikel milik PT ITSS meledak dan menewaskan 13 orang. Berikut fakta-fakta smelter nikel di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PT IMIP Sebut Jenazah Korban Ledakan Tungku Smelter Sudah Diantar ke Rumah Keluarga

25 Desember 2023

PT IMIP Sebut Jenazah Korban Ledakan Tungku Smelter Sudah Diantar ke Rumah Keluarga

PT IMIP menyatakan jenazah korban ledakan tungku smelter di salah satu tenantnya PT ITSS telah diantarkan ke rumah keluarga korban.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Janji Batasi Tenaga Kerja Asing: Akan Bentuk Satgas Pengawasan

7 Desember 2023

Prabowo-Gibran Janji Batasi Tenaga Kerja Asing: Akan Bentuk Satgas Pengawasan

Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjanji akan batasi tenaga kerja asing. Bentuk Satgas pengawasan.

Baca Selengkapnya

Ganjar Pranowo Blak-blakan ke Mahasiswa UI Saat Ditanya TKA Cina: Kamu Bisa Gantikan Nggak?

19 September 2023

Ganjar Pranowo Blak-blakan ke Mahasiswa UI Saat Ditanya TKA Cina: Kamu Bisa Gantikan Nggak?

Ganjar Pranowo memberikan respon saat isi kuliah di UI mengenai TKA Cina di Jawa Tengah dari protes warga setempat. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin

6 September 2023

Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi di Kemenakertrans yang Berbuntut KPK Panggil Cak Imin

KPK menyebut penyelidikan kasus yang diduga melibatkan Cak Imin dilakukan sebelum deklarasi dia sebagai cawapres. Berikut perjalanan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Soal Mandor Bule di IKN, Luhut: Karena Mereka Bekerja Cepat, Kita Harus Belajar

22 Juni 2023

Soal Mandor Bule di IKN, Luhut: Karena Mereka Bekerja Cepat, Kita Harus Belajar

Menteri Luhut blak-blakan soal alasan memilih orang asing atau bule untuk bertindak sebagai pengawas proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca Selengkapnya