Pengunjung tengah memperhatikan pergerakan saham di lantai Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 4 Desember 2014. Tempo/Tony Hartawan
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memprediksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHGS) menguat hari ini. Penguatan lanjutan ini merupakan sentimen positif dari stimulus pemerintah yang akan memperjuangkan perekonomian Indonesia, seperti pada perdagangan sebelumnya.
"Tampaknya IHSG ingin membuktikan bahwa ada peluang yang besar untuk naik dan mengesampingkan adanya potensi pelemahan, terutama dari sentimen pelemahan nilai tukar rupiah," katanya dalam keterangan tertulis Jumat, 28 Agustus 2015.
Reza memprediksi IHSG berada pada kisaran rentang support 4.150-4.175 dan resisten 4.245-4.289. Meski demikian, ia mengimbau para investor tetap mencermati sentimen yang ada. "Semoga tidak ada aksi profit taking."
Pada perdagangan Kamis, 27 Agustus, indeks saham ditutup menguat 4,55 persen atau 192,89 poin ke level 4.430,63. IHSG melonjak paling tinggi di Asia Tenggara setelah pasar saham Cina naik lebih dari 5 persen. Salah satu sentimen positifnya yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pemerintah menyiapkan paket stimulus di bidang fiskal, deregulasi, dan moneter.
Adapun beberapa saham yang menjadi pertimbangan perdagangan hari ini menurut Reza. Di antaranya PT Nusantara Infrastruktur Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Surya Citra Media Tbk, PT Wijaya Karya Beton Tbk, PT BW Plantation Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, dan PT Sri Rejeki Isman Tbk.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.