Gubernur BI: Jangan Terprovokasi JP Morgan

Reporter

Kamis, 27 Agustus 2015 11:29 WIB

Agus Martowardojo. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh rekomendasi lembaga keuangan asal Amerika, JP Morgan. Menurut dia, rekomendasi JP Morgan tersebut telah membuat kepanikan di masyarakat. "Jadi saya mau bilang, mohon tetap tenang,” kata Agus setelah bertemu dengan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat di gedung parlemen, Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2015. Karena itu, Agus berujar, rancangan tersebut jangan menjadi dasar untuk mengeluarkan rekomendasi.

Agus menyayangkan kajian JP Morgan atas meningkatnya pinjaman Indonesia dengan mendasarkan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Sebab, menurut Agus, itu masih berupa rancangan. "Masih akan dibahas dan diputuskan pada Oktober," ucapnya.

Dalam RAPBN 2016, Agus menjelaskan, anggaran surat utang negara hanya bertambah Rp 50 triliun. Sedangkan defisit pembiayaan APBN sekitar 2,1 persen. Padahal, berdasarkan undang-undang, tutur dia, batasan defisit sebesar 3 persen. "Jadi itu bukan sesuatu hal yang relevan," kata Agus.

Padahal, ujar dia, kondisi perekonomian Indonesia sudah membaik. Demikian pula dengan pembahasan RAPBN 2016 yang juga masih tetap berjalan. Mantan Menteri Keuangan ini khawatir masyarakat nanti justru menjual SUN dengan harga murah tapi membelinya kembali dengan harga tinggi. "Jadi nanti kita harus hati-hati," ucap Agus.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku telah menindak tegas JP Morgan. Namun Bambang menolak menjelaskan sanksi yang dijatuhkan kepada lembaga keuangan tersebut. "Sudah kami tegur, sudah kami beri sanksi," tutur Bambang di kompleks Istana Kepresidenan.

Sebelumnya, JP Morgan merekomendasikan kepada para investor untuk melepas SUN Indonesia. Alasannya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang anjlok hingga menyentuh level terendah pada perdagangan Senin, 24 Agustus 2015. Bahkan mereka memprediksi kurs rupiah menembus 14.300 per dolar AS.

SINGGIH SOARES

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya