Indonesia Siap Kembangkan Pembangkit Listrik Nuklir, tapi...

Reporter

Kamis, 27 Agustus 2015 09:49 WIB

Tanda bahaya radiasi terpasang di area simulasi saat petugas gabungan membersihkan area yang diduga terpapar radiasi diatas Kapal Bimaskti Utama di Pelabuhan Nilam, Tanjung Perak, Surabaya (11/03). Badan Pengawas Tenaga Nuklir bersama berbagai unsur Kepolisian Daerah Jawa Timur dan Kantor Kesehatan Pelabuhan terlibat dalam Gladi Lapang Nasional Penanggulangan Kedaruratan Radiologi 2011. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Perencana Pembangunan Nasional menyatakan pemerintah sudah siap mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir. Bappenas mengklaim persiapan sudah direncanakan sejak lama.

"Semua bergantung pada persetujuan Presiden," ujar Direktur Energi, Telekomunikasi, dan Informatika Bappenas Jadhie Ardajat kepada Tempo di kantornya, Rabu, 26 Agustus 2015.

Jadhie mengatakan pembangunan sudah bisa terlaksana sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun memang tak mudah bagi Presiden untuk memutuskan pembangunan reaktor nuklir karena banyak pertimbangan. "Tak hanya pertimbangan politik, faktor sosial juga berat."

Banyaknya pertimbangan dapat dilihat dari banyaknya pro-kontra yang dilayangkan berbagai pihak terkait dengan keamanan dan keselamatan dari bahaya bocornya nuklir. Padahal, kata Jadhie, pengembangan reaktor nuklir kini sudah semakin maju dan aman. "Memang tak 100 persen aman, tapi kan kita bisa pelajari kegagalan kelak untuk penyempurnaan ke depannya," katanya.

Baca Juga:
Pengemis Naik Haji: Simpan Rp 5000 per Hari, Pernah Makan Bata
Ada Tuhan di Banyuwangi, Kini Heboh Ada Nabi di Mataram!

Menurut Jadhie, tak ada lagi masalah pada kesiapan tenaga ahli dan pekerja. Begitu juga pendanaan. Pihak asing, seperti Jepang, Prancis, dan Rusia, sudah menyatakan komitmen mereka membantu pembangunan ini. "Kalau Presiden Joko Widodo tiba-tiba memerintahkan pembangunan, kami siap," tutur Jadhie.

Jadhie menambahkan, tenaga nuklir adalah satu-satunya solusi tenaga listrik untuk masa depan selama belum ada energi alternatif skala besar pengganti energi konvensional dari minyak dan batu bara. "Shell gas kebanggaan Amerika Serikat sebenarnya energi konvensional yang terbuat dari minyak."

Bila pembangunan benar-benar terlaksana kelak, Bangka akan menjadi tempat pertama pembangunan reaktor nuklir.

ANDI RUSLI

Berita terkait

Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

8 Februari 2023

Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi

Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa membuka penyebab rendahnya penurunan angka kemiskinan di tengah pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat

26 Oktober 2022

Energy Watch: Indonesia Belum Siap Manfaatkan Nuklir dalam Waktu Dekat

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, menilai Indonesia belum siap memanfaatkan teknologi nuklir dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

25 Oktober 2022

ASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat

RUU Daerah Kepulauan ini sangat strategis dalam membangun daerah berciri kepulauan dan pesisir.

Baca Selengkapnya

BRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir

4 Juli 2022

BRIN Jajaki Kerja Sama dengan Prancis untuk Kembangkan Teknologi Nuklir

Dua hal penting terkait rencana pengembangan bidang nuklir di Indonesia, yakni perbaikan infrastruktur nuklir dan peningkatan capacity bulding.

Baca Selengkapnya

IAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida

16 Mei 2022

IAEA Tawarkan Solusi Nuklir untuk Polusi Plastik dan Penghapusan Karbon Dioksida

Para ahli dan mitra IAEA memamerkan beberapa cara sains dan teknologi nuklir berkontribusi pada tujuan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Nasib Gedung Bappenas di Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan

29 April 2022

Nasib Gedung Bappenas di Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan

Pemerintah memikirkan nasib bangunan pemerintah setelah ibu kota negara pindah ke Penajam Paser Utara. Sudah ada gambaran tentang gedung Bappenas.

Baca Selengkapnya

BRIN Buka Peluang Kerja Sama Riset dengan Lembaga Independen

21 Februari 2022

BRIN Buka Peluang Kerja Sama Riset dengan Lembaga Independen

BRIN tengah mencari cara melembagakan bentuk kerja sama dengan LRI seperti yang telah dilakukan dengan sejumlah universitas.

Baca Selengkapnya

Peran Lembaga Riset Independen Dorong Kebijakan Inklusif

21 Februari 2022

Peran Lembaga Riset Independen Dorong Kebijakan Inklusif

Lembaga riset independen melakukan riset hingga dapat menghasilkan produk pengetahuan, lalu mengadvokasi kepada lembaga pemerintahan agar dapat mendorong pada hasil kebijakan yang inklusif.

Baca Selengkapnya

Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

16 Februari 2022

Teknologi Nuklir Ungkap Buaya Makan Bayi Dinosaurus

Lewat bantuan teknologi nuklir akhirnya ilmuwan dapat mengungkap dan merekonstruksi fosil isi perut buaya.

Baca Selengkapnya

Mewujudkan Ekonomi Biru melalui Inovasi Pendanaan

23 Desember 2021

Mewujudkan Ekonomi Biru melalui Inovasi Pendanaan

Konsolidasi melibatkan berbagai kementerian dan lembaga untuk menyiapkan pendanaan biru sehingga dapat memperoleh blue bond.

Baca Selengkapnya