Diresmikan Jokowi, Proyek PLTU Batang Dimulai Jumat  

Reporter

Rabu, 26 Agustus 2015 12:07 WIB

Perwakilan paguyuban warga 5 desa (UKPWR) di Kabupaten Batang meneriakkan yel-yel penolakan pembangunan PLTU di kantor Gubernur Jawa Tengah, 6 Agustus 2015. PLTU ini dibangun di atas lahan warga di tiga desa Ponowareng, Ujungnegoro dan Karanggeneng. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Semarang - Meski masih ada lahan yang belum selesai dibebaskan, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Batang, Jawa Tengah, akan segera dimulai. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Teguh Dwi Paryono menyatakan rencananya groundbreaking proyek listrik berkapasitas 2 x 1.000 MW itu akan dilakukan pada Jum’at lusa, 28 Agustus 2015. “Rencananya, groundbreaking akan dilakukan Presiden RI Joko Widodo,” kata Teguh di Semarang, Rabu 26 Agustus 2015.

Teguh mengatakan hingga saat ini lahan milik warga yang belum rampung dibebaskan seluas 12,7 hektare. Meski masih ada sebagian pemilik lahan belum mau melepaskan tanahnya, pemerintah dituntut untuk segera merealisasikan proyek PLTU Batang tersebut. Menurut Teguh pemerintah akan mengambil langkah konsinyasi, yakni akan menitipkan uang pembebasan lahan ke pengadilan. Teguh belum bisa menyebut berapa biaya untuk pemebebasan lahan 12,7 hektare tersebut. “Nanti yang menetapkan pengadilan,” kata Teguh.

Teguh belum bisa menjelaskan secara detail acara seremonial groundbreaking proyek PLTU Batang yang dilakukan Joko Widodo. “Nanti ya,” katanya. Pada akhir April lalu, Jokowi juga berencana ke PLTU Batang. Tapi rencana itu batal.

Saat berkunjung ke Semarang pada 19 Agustus lalu, Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Sudirman Said memang menargetkan groundbreaking PLTU berkapasitas 2X1000 MW itu ditargetkan pada akhir Agustus ini. PLTU Batang menjadi salah satu proyek untuk penyediaan listrik secara nasional dalam jangka lima tahun kedepan dengan target 35.000 megawatt.

"Kalau 35 ribu megawatt tak terpenuhi lima tahun ke depan banyak daerah mengalami kegelapan," kata dia di Kantor Gubernur Jawa Tengah.

Dalam perjalanannya, rencana proyek PLTU ini tak berjalan mulus. Berbagai target pembebasan lahan terus menerus molor. Bahkan tiga wakil penduduk yang menolak proyek PLTU ini berangkat ke Jepang. Didampingi aktivis Greenpeace Indonesia, akhir Juli lalu, mereka mendesak Japan Bank International Cooperation (JBIC) agar menghentikan pendanaan proyek PLTU Batang. Menurut Roidi, salah satu penduduk yang menentang proyek ini, PLTU Batang akan merugikan petani dan nelayan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus mendorong agar PLTU Batang bisa segera terealisasi. Apalagi menurut dia, Jawa Tengah akan terancam krisis listrik pada 2017 mendatang.

ROFIUDDIN

Berita terkait

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

3 menit lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

1 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

1 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

4 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

4 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

4 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

5 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

7 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

8 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

9 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya