Analis Saham: Investor Panik, Aksi Jual Portofolio Marak  

Reporter

Selasa, 25 Agustus 2015 08:57 WIB

Layar elektronik Indeks Harga Saham Gabungan, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 16 Januari 2015. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Reza Priyambada, Kepada Riset NHK Korindo Securities Indonesia, mengatakan aksi jual portofolio berdenominasi rupiah marak terjadi di bursa saham kemarin. Harapan akan meredanya aksi jual pun tidak terjadi.

“Kepanikan melanda pasar, yakni aksi jual semakin menjadi-jadi,” ucap Reza dalam analisis hariannya yang diterima Tempo, Selasa, 25 Agustus 2015.

Menurut Reza, berbagai berita positif terkait dengan kebijakan makro ekonomi yang disusun pemerintah dan berita terbaru tentang emiten yang bernilai positif ternyata tidak terlalu diperhatikan dalam kondisi saat ini. Mindset pelaku pasar yang lebih cenderung untuk jualan, bersih-bersih portofolio, cash is the king, kuras barang, dan lain-lain mengalahkan rasionalitas akan kondisi pasar.

Bahkan, ujar dia, fundamental ekonomi dan kinerja positif emiten pun tidak terlalu diperhatikan. Akhirnya, kepanikanlah yang melanda. “Siapa cepat, dia dapat. Siapa cepat jualan, dia tidak terkena penurunan lebih dalam,” tutur Reza. ( Lihat Video Industri Kecil yang Terdampak Akibat Melemahnya Rupiah, Pengamat: Rupiah Akan Terus Melemah Hingga AKhir Tahun, Rupiah Terus Melemah Krisis Ekonomi 1998 Bisa Terulang )

Padahal, kata Reza, jualan portofolio saat ini pun berisiko mengalami kerugian. Menurut Reza, lebih baik dalam posisi unrealized loss atau potential loss di atas kertas dibanding realized loss.

Kondisi dari bursa saham Asia yang kian anjlok setelah merespons pelemahan bursa saham global sebelumnya, laju rupiah yang mendekati level psikologis Rp 14.000 per dolar Amerika Serikat, dan belum adanya sentimen positif sebagai pemicu pelaku pasar untuk masuk kembali membuat laju indeks harga saham gabungan kian terpuruk dalam zona merah.

Koreksi tajam melanda semua bursa saham regional lantaran sebagian investor semakin khawatir oleh kondisi perekonomian Cina. Rilis perkiraan awal data manufaktur Cina (Caixin Flash Manufacturing PMI) pada Agustus yang terus melambat ke level 47,1 pada pekan lalu membuat investor pesimistis perekonomian Negeri Tirai Bambu bisa membaik.

Merespons hal itu, indeks Dow Jones ditutup anjlok 3,12 persen. Kejatuhan kemudian menular ke bursa regional. Indeks Shanghai, yang akhir pekan lalu sudah jatuh 4,27 persen, terperosok lebih dalam sebanyak 8,49 persen ke level 3.209,91. Koreksi demikian juga menimpa indeks Nikkei 225, yang ambruk 4,61 persen menjadi 18.540,68.

Tak jauh berbeda, indeks IHSG ikut turun tajam sebesar 172,22 poin (3,97 persen) ke level 4.163,73. IHSG, yang sejak awal perdagangan sudah dibuka di teritori negatif, bahkan sempat menyentuh posisi terendah pada level 4.111,11.

AGUSSUP

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

6 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

17 hari lalu

BEI Targetkan Ada 64 Ribu Investor Baru Pasar Modal di Solo Raya Tahun Ini

BEI menargetkan tahun ini bakal ada sebanyak 64.483 investor baru di pasar modal di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

23 hari lalu

Ihwal Korupsi di Wilayah IUP-nya Terbongkar, Begini Penjelasan Lengkap PT Timah ke BEI

PT Timah buka suara usai Kejaksaan Agung menetapkan 16 nama tersangka dalam kasus tindak pidana korupsi tata niaga timah di wilayah IUP-nya.

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

38 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

54 hari lalu

Dirut MAP Boga Adiperkasa Pengelola Starbucks Indonesia Resmi Mengundurkan Diri

PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mengumumkan pengunduran diri Direktur Utama, Anthony Cottan. MAPB merupakan pengelola Starbucks di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

19 Februari 2024

Saham Antam Jadi Bagian Indeks Terkemuka di BEI

Penetapan kembali saham Antam pada Indeks LQ45, Indeks IDX30 dan Indeks IDX80 di IDX mencerminkan apresiasi positif para pemegang saham.

Baca Selengkapnya

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

13 Februari 2024

United E-Motor Berharap Dapat Rp 400 M Usai Melantai di BEI

Pemegang merek United E-Motor, PT Terang Dunia Internusa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia, dan menargetkan dana Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

6 Februari 2024

BEI Tetapkan 3 Hari Libur Perdagangan Bursa Selama Februari, Kapan Saja?

BEI juga menetapkan pada 8 dan 9 Februari sebagai hari libur bursa.

Baca Selengkapnya