Rupiah Melemah, Industri Otomotif Terancam Ambruk  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 25 Agustus 2015 05:14 WIB

Ilustrasi bursa efek dan kurs Rupiah. Getty Images

TEMPO.CO , Yogyakarta- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat membuat biaya produksi produk otomotif membengkak. Hari ini nilai tukar rupiah mencapai Rp 14 ribu per dolar Amerika Serikat. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta, Buntoro mengatakan kondisi itu memukul industri yang mengandalkan bahan baku impor. Industri otomotif adalah satu di antara yang bakal terkena imbasnya.

Rata-rata, 40 persen bahan baku industri otomotif dalam negeri berasal dari luar negeri. Karena itu, pengusaha otomotif bakal sulit menaikkan harga jual produk di tengah menurunnya daya beli masyarakat. "Mereka mau tidak mau harus mengorbankan keuntungannya untuk bertahan dalam situasi sekarang," kata Buntoro, Senin 24 Agustus 2015. Buntoro berharap, pemerintah segera mengatasi persoalan itu supaya tak berlarut.

Menguatnya dolar terhadap rupiah seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, kondisi itu merugikan industri yang masih menggantungkan pada bahan baku impor. Namun di sisi lain itu justru menguntungkan industri yang menggunakan bahan baku lokal.

Pemerintah seharusnya menangkap peluang untuk mendukung industri dalam negeri. Misalnya sektor retail dan usaha mikro kecil dan menengah. Buntoro menyarankan pemerintah memikirkan keberlangsungan industri dalam negeri secara jangka panjang. Caranya adalah mempermudah perizinan dan mengurangi beban pajak yang masih tinggi.

Direktur Marketing New Armada PT Mekar Armada Jaya, perusahaan karoseri kendaraan di Magelang, Harris Imam S mengatakan daya beli masyarakat yang menurun berimbas pada permintaan produk di perusahaannya yang anjlok hingga 30 persen. "Omzet menurun 30 persen," kata Harris.

Biaya produksi kendaraan juga terus membengkak seiring dengan makin rendahnya nilai tukar rupiah. Untuk bisa bertahan, New Armada melakukan efisiensi komponen biaya produksi. Misalnya mengurangi kegiatan perusahaan yang tidak perlu, memperketat jam kerja karyawan, dan mengoptimalkan waktu pengerjaan proyek pesanan.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

9 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

9 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

10 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

10 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

10 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya