Percepat Belanja APBN, Pemerintah Jokowi 'Ijon Utang'  

Reporter

Senin, 24 Agustus 2015 16:45 WIB

TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Pertama kalinya dalam sejarah, pemerintah diperbolehkan "ijon utang", berutang sebelum tahun anggaran berjalan. Istilah “ijon” biasa digunakan di kalangan petani yang artinya menjual padi sebelum panen atau saat tanaman masih hijau.

Dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016 Pasal 27 ayat 1 disebutkan: “Dalam rangka menjamin ketersediaan anggaran pada awal tahun anggaran 2016, pemerintah dapat melakukan penerbitan SBN pada triwulan keempat tahun 2015.”

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan refunding atau "ijon utang" ini akan dilakukan bulan Desember. “Pada saat itu, pasar biasanya sedang sepi dan yield rendah. Belum disetujui, tapi sudah kami ajukan,” kata Robert di kantor Kementerian Keuangan, Senin, 24 Agustus 2015.

Ia mengatakan "ijon utang" ini dilakukan karena Presiden Joko Widodo ingin belanja pemerintah sudah dilakukan sejak awal tahun. Keinginan ini, kata dia, terganjal karena penerbitan utang hanya boleh dilakukan saat tahun berjalan.

Tahun depan, pemerintah berencana menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) (neto) Rp 326,3 triliun. Jumlah ini meningkat dari tahun ini yang jumlah SBN-nya Rp 297,7 triliun. Hingga 21 Agustus 2015, pemerintah telah merealisasikan penerbitan SBN 93,35 persen atau senilai Rp 277,9 triliun.

TRI ARTINING PUTRI

Berita terkait

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

4 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

2 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

6 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

8 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

9 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

28 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

30 hari lalu

Bayar Utang Pupuk Subsidi Rp 10,4 Triliun, Jokowi: Tunggu Hasil Audit

Presiden Joko Widodo tak menyangkal ada kekurangan membayar pemerintah kepada PT Pupuk Indonesia (Persero) soal utang pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

40 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

49 hari lalu

Pembatasan Ketat Barang Bawaan Impor Banyak Dikeluhkan, Ini Reaksi Kemenkeu

Kemenkeu memastikan aspirasi masyarakat tentang bea cukai produk impor yang merupakan barang bawaan bakal dipertimbangkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya