Hadapi MEA, Indonesia Telah Siap 92,7%

Reporter

Minggu, 23 Agustus 2015 22:02 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin mendekati implementasi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), para anggota Asean masih bekerja keras menyelesaikan berbagai isu, khususnya terkait komitmen liberalisasi di bidang jasa.


Hal tersebut menjadi sorotan dalam pertemuan tingkat menteri Asean di Kuala Lumpur, Malaysia akhir pekan ini.


Hingga akhir Juli 2015, implementasi kesepakatan cetak biru MEA telah mencapai 91,5% atau sebanyak 463 dari total 506 komitmen measures. Saat ini, Indonesia telah mengimplementasikan 92,7% atau sebanyak 469 dari total 506 measures.


Bagaimana pun, Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengaku tetap optimistis dapat menghadapi berbagai tantangan berat tersebut karena kekuatan perdagangan ASEAN dalam menghadapi perubahan global.


"Pendeklarasian MEA pada akhir 2015 kelihatannya menghadapi tantangan karena sebagian besar negara-negara anggota Asean kesulitan untuk mengimplementasikan komitmen kebijakan yang telah disepakati,” paparnya dalam siaran pers, Minggu (23 Agustus 2015).


Advertising
Advertising

Saat ini, Produk Domestik Bruto (PDB) Asean mencapai US$2,57 triliun, hampir mencapai dua kali lipat dari PDB Asean pada 2007. Pertumbuhan PDB riil 2015 Asean diproyeksikan mencapai 4,6% dan akan meningkat sampai dengan 5,1% pada 2016.


Pasar utama ekspor Asean relatif tidak mengalami perubahan dan konsisten pada pasar tradisional dengan komposisi pangsa ekspor intra-Asean (25,5%), China (11,6%), Uni Eropa (10,2%), Amerika Serikat (9,5%), dan Jepang (9,3%).


Sementara itu, total perdagangan intra-Asean meningkat lebih dari 50% dibandingkan tahun 2007 yang mencapai US$2,53 triliun.


Di bidang investasi, total Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke Asean pada 2014 tercatat sebesar US$136,2 miliar dengan sumber utama investasi berasal dari EU (21,5%), Intra Asean (17,9%), Jepang (9,8%), Amerika Serikat (9,6%), dan China (6,5%).


Kehadiran Thomas Lembong pada pertemuan AEM ini, sekaligus mengawali lawatannya ke luar negeri untuk pertama kali sebagai menteri perdagangan yang baru.


Dia disambut sangat positif oleh tuan rumah Malaysia dan juga menteri ekonomi Asean lainnya karena hal tersebut menunjukkan komitmen dan keseriusan Indonesia untuk mewujudkan MEA yang akan dideklarasikan di akhir tahun ini.


Thomas mengatakan bahwa kendala yang dihadapi Indonesia dalam pemenuhan komitmennya adalah karena terbentur peraturan domestik, di bidang jasa misalnya Perpres No. 39/2014 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI).


Agar dapat memenuhi komitmennya, langkah untuk melakukan penyesuaian terhadap regulasi terkait tampaknya tidak dapat dihindari.


Di samping itu, Indonesia juga sedang berjuang agar Asean juga dapat melakukan penyesuaian terhadap target liberalisasinya di bidang jasa agar dapat dipenuhi oleh seluruh negara anggota.


“Indonesia akan memperjuangkan agar negara anggota ASEAN dapat menyepakati penggunaan fleksibilitas penurunan penyertaaan modal asing dari 70% menjadi lebih besar atau sama dengan 51%.”


BISNIS.COM

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

2 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

2 jam lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

3 jam lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

18 jam lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

19 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

22 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

4 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

5 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya