Jaga Stabilitas Ekonomi, Kalla Minta Para Menteri Kompak

Reporter

Sabtu, 22 Agustus 2015 05:19 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto, TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar para menteri tetap kompak untuk menjaga kondisi ekonomi dalam negeri. Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan.‎

Salah satu yang harus dilakukan untuk menjaga kekompakan menurut Kalla adalah dengan membuat program kerja yang saling berkaitan. "Beliau juga berpesan kalau ada masalah apa-apa, harus dituntaskan di internal," kata Luhut seusai bertemu Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat, 21 Agustus 2015.

Jika langkah itu tak ditempuh, dikhawatirkan ekonomi Indonesia akan semakin melemah seperti yang terjadi di Amerika Serikat. "Lihat saja semua, Amerika saja terkoreksi, jadi semua turun."

Pemerintah, kata dia, tetap optimis kondisi ekonomi dalam negeri masih akan mengalami perbaikan. Hanya, upaya yang dilakukan oleh pemerintah saat ini dilandasi oleh kehati-hatian yang cukup tinggi.

‎Dari segi politik, hukum, dan keamanan, Luhut mengklaim kondisinya cukup mendukung perekonomian dalam negeri. Kalla, menurutnya, menegaskan agar para pejabat negara kompak dalam menjalankan program kerjanya.

Menurut Luhut, kekompakan para menteri Kabinet Kerja saat ini sudah terjalin cukup baik. "Saya sudah lapor Wapres, saat ini tak ada menteri yang tak sepakat dengan perintah presiden, kalau ada yang tak setuju ya kita buang."

‎Pergerakan rupiah di pasar spot hari ini berakhir di level Rp 13.941 per dolar AS, terdepresiasi 56 poin atau melemah 0,40 persen dari penutupan kemarin.

Di sisi lain, kekompakan Kabinet Kerja Jokowi juga men‎jadi sorotan publik. Sebabnya adalah kritik yang dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim‎ Rizal Ramli terhadap mega proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt. Bahkan, Rizal sempat menantang Kalla berdebat di depan umum. ‎

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

8 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

9 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

9 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

9 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya