Kekeringan, Harga Beras di Yogyakarta Naik  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 21 Agustus 2015 17:47 WIB

Petani menjemur gabah di daerah terdampak genangan Waduk Jatigede, Desa Cibogo, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Kemarau panjang akibat dampak El Nino diprediksikan bakal mempengaruhi stok beras di masa paceklik di awal tahun depan. Idealnya Bulog memiliki stok 2,5 juta ton beras pada akhir tahun. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Yogyakarta - Harga komoditas beras di sejumlah pasar tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta melambung, rata-rata per kilogram Rp 10 ribu. Penyebabnya adalah musim kemarau yang membuat produksi padi menurun.

Pedagang di Pasar Bantul, Kabupaten Bantul dan Pasar Demangan, Sleman, rata-rata menjual beras jenis IR 64 Rp 9.000-10.000. Harga beras tidak juga turun sejak Ramadan 2015. “Selama beberapa pekan ini naik Rp 500 untuk segala jenis beras,” kata pedagang beras Pasar Bantul, Nani, Jumat, 21 Agustus 2015. Nani membeli beras jenis IR 64 Rp 8.500 per kilogram dari petani. Dia mengatakan sebagian petani memilih untuk menyimpan gabah hasil panen untuk menghadapi musim kemarau.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Usaha Kecil Menengah DIY Eko Witoyo mengatakan sebagian lahan di sentra-sentra produksi pertanian kekurangan air akibat musim kemarau. Ini membuat jumlah produksi padi menurun di sebagian areal pertanian. Sentra produksi padi di DIY tersebar di Kabupaten Bantul, Kulonprogo, dan Sleman. “Produksi padi yang merosot tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Eko.

Ia mengatakan harga beras cenderung naik di pasar. Petugas Dinas Perindustrian memantau kenaikan harga beras di Pasar Beringharjo, Kranggan, dan Demangan. Harga rata-rata Rp 10 ribu per kilogram. Untuk menstabilkan harga beras, Dinas Perindustrian bersama Badan Urusan Logistik Divisi Regional DIY pekan ini mulai melakukan operasi pasar murah di sejumlah pasar tradisional.

Jumlah beras yang dijual dengan harga di bawah pasaran itu sebanyak 22,5 ton pada Agustus ini. Beras murah jenis IR 64 itu dijual Rp 7.400 per kilogram. Bulog mengemasnya dalam jumlah lima kilogram. Beras dalam operasi pasar murah itu adalah beras cadangan yang disimpan di Bulog, bersumber dari duit anggaran pendapatan dan belanja negara. Operasi pasar murah dijalankan karena terjadi gejolak harga.

Kepala Bulog Divisi Regional Daerah Istimewa Yogyakarta Langgeng Wisnu Adinugroho menyatakan operasi pasar Agustus ini dilakukan di sejumlah lokasi. Di antaranya Pasar Demangan, Sentul, Kotagede, Lempuyangan, Prawirotaman, dan Patangpuluhan. Operasi pasar dimulai Jumat pagi, 21 Agustus di Pasar Demangan dan Pasar Sentul.

Langgeng memastikan persediaan beras selama musim kemarau ini mencukupi. Stok beras di empat gudang Bulog untuk enam bulan ke depan sebanyak 22 ribu ton. Gudang itu berada di Sleman, Gunung Kidul, Bantul, dan Kulon Progo. “Kami per hari membeli beras panenan petani,” kata Langgeng.

SHINTA MAHARANI


Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

51 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya